Jatengpress.com, Wonogiri – ‘’Lebih baik surat suara dirusak daripada disalahgunakan,’’ kata Ali, Perwakilan Ikatan Mahasiswa Berprestasi (Imapres) Wonogiri yang hadir di acara Diseminasi Hasil Identifikasi suara tidak sah (invalid vote) dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri dalam Pemilihan Serentak Tahun 2024, yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri, Senin (17/3) malam.
Lebih lanjut, Ali memaparkan bahwa tidak sedikit kaum muda yang datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dan masuk ke bilik suara hanya sekedar merusak surat suara. Ini dilakukan karena mereka merasa tidak punya tokoh yang layak untuk mereka pilih.
Sementara, kalau surat suara dibiarkan utuh, mereka khawatir surat suara digunakan oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawa. Maksudnya, surat suara yang masih utuh tersebut akan dicoblos oleh oknum untuk memenangkan tokoh tertentu.
‘’Jadi, agar surat suara tidak dapat digunakan, ya dengan cara dirusak,’’ paparnya yang didengar langsung oleh Satya Graha Ketua KPU Wonogiri, Joko Wuryanto Ketua Bawaslu Wonogiri, seluruh komisioner KPU Wonogiri dan Bawaslu Wonogiri, mahasiswa dan pimpinan Parpol.
Ketua KPU Wonogiri, Satya Graha, menjelaskan bahwa Kegiatan ini digelar bertujuan untuk mengetahui jenis invalid vote dalam pemilihan serentak 2024 lalu. Terdapat 7 (tujuh) jenis identifikasi invalid vote yang digunakan dalam kegiatan ini diantaranya Terdapat lebih dari satu coblosan; Terdapat lebih dari satu tanda coblos pada kertas surat suara, meskipun di luar area kotak gambar pasangan calon; Tanda coblos diluar kotak gambar pasangan calon; Memberikan coretan pada surat suara; Surat suara dengan sengaja diberi tanda dengan dibakar, dianggap tidak sah; Surat suara tidak tercoblos; dan Lain-lain.
‘’Dari hasil identifikasi ini, untuk selanjutnya akan digunakan sebagai bahan kajian apa saja penyebab atau latar belakang banyaknya invalid vote sekaligus sebagai bahan masukan dalam sosialisasi kepada masyarakat agar dalam pemilihan mendatang tidak banyak invalid vote yang muncul,’’ jelas Ketua KPU Wonogiri Satya Graha
Satya juga mengungkapkan bahwa terdapat beberapa jenis invalid vote yang dilakukan secara sengaja oleh pemilih maupun invalid vote karena ketidak tahuan atau kebingungan yang dialami pemilih. Prosentase terbesar invalid vote ada di surat suara terdapat lebih dari satu coblosan dan surat suara tidak tercoblos.
Dari hasil identifikasi invalid vote diperoleh data sebagai berikut :
No Jenis Identifikasi Invalid vote Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Total jumlah suara tidak sah: 28.142 Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri Total jumlah suara tidak sah : 5.018 1 Terdapat lebih dari satu coblosan; 16.567 3.341 2 Terdapat lebih dari satu tanda coblos pada kertas surat suara, meskipun di luar area kotak gambar pasangan calon; 890 120 3 Tanda coblos diluar kotak gambar pasangan calon; 1.265 326 4 Memberikan coretan pada surat suara; 10 1 5 Surat suara dengan sengaja diberi tanda dengan dibakar, dianggap tidak sah; 42 5 6 Surat suara tidak tercoblos; 9.231 1.217 7 Lain-lain. 137 8