Ribuan Mahasiswa Semarang Raya Turun ke Jalan, Gelar Aksi Keprihatinan Kritisi Prabowo-Gibran

Jatengpress.com, Semarang – Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Semarang Raya turun ke jalan, untuk menyuarakan keprihatinan dan keresahan terhadap situasi politik dan pemerintahan dalam negeri saat ini.

Gabungan dari berbagai elemen mahasiswa menamakan diri Aliansi Semarang Raya dengan tajuk Semarang Menggugat, menegaskan negara dalam kondisi sekarat, Prabowo Gibran mencekik rakyat.

Bergerak dari titik kumpul di depan kampus lama Undip Jalan Imam Bardjo, menuju Jalan Pahlawan sekitar pukul 14.30 WIB.

Setelah sejenak berorasi di depan Polda Jateng, massa bergeser ke depan kantor gubernur yang berjarak sekitar 200 meter dari Mapolda Jateng.

Arus lalu-lintas jalan Pahlawan ditutup satu jalur untuk kumpulan massa yang melakukan aksi.

Di depan kantor gubernur Jateng massa berorasi menekankan keprihatinan terhadap kebijakan pemerintah yang justru carut marut di awal era kepemimpinan Prabowo-Gibran. Dari mulai Makan Bergizi Gratis (MBG), efisiensi anggaran gas elpiji, yang justru dirasa mencekik rakyat.

Efisiensi anggaran juga dikhawatirkan berimbas kepada dikebirinya beasiswa untuk rakyat miskin, termasuk KIP Kuliah.

Aufa Atha Ariq, Ketua BEM Undip yang merupakan salah satu elemen dalam aksi tersebut mengungkapkan, aksi gabungan ini merupakan akumulasi kemarahan dari kawan-kawan mahasiswa secara keseluruhan dari Semarang Raya melihat keputusan-keputusan pemerintahan Prabowo yang justru menimbulkan masalah, diantaranya efisiensi anggaran.

“Pun terkait dengan hal-hal yang kemudian bermasalah kemarin, gas elpiji 3 kilogram pun menimbulkan gejolak kelangkaan elpiji. Kita turun di jalan untuk kemudian menggugat dan juga menyampaikan bagaimana hari ini keresahan dari seluruh mahasiswa yang ada di Semarang Raya, untuk kemudian nanti ditindaklanjuti dan juga didengar oleh pemerintah hari ini,” ujar dia.

MASUK HALAMAN DPRD : Massa mahasiswa Semarang Raya melakukan aksi bertajuk Semarang Menggugat, Selasa (18/2/2025) sore, masuk ke halaman DPRD Jateng Jalan Pahlawan. Mereka mengkritisi pemerintahan Prabowo-Gibran dengan sejumlah kebijakannya, di antaranya efisiensi anggaran, hingga persoalan gas elpiji yang dinilai justru menyengsarakan rakyat. Foto : Jatengpress.com/Sucipto

Selain berorasi, massa juga membakar sampah tepat di depan gerbang kantor gubernur Jateng.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Syahduddi yang menghampiri massa untuk membagikan air minum kemasan, namun ditolak oleh massa.

Bahkan air minum kemasan dalam karton yang ditaruh Kapolrestabes di depan massa, dengan maksud disediakan apabila demonstran ingin minum, malah dilemparkan balik masuk ke dalam halaman kantor gubernur.

Massa terus meneriakkan revolusi sambil merangsek mendekat ke gerbang gubernuran.

Massa menyanyikan lagu potong bebek angsa dengan plesetan, dengan menghujat kebijakan efisiensi anggaran. “Potong bebek angsa… angsa di kuali.. gagal urus bangsa dengan efisiensi. efisiensi, efisiensi, lalalalala tolol…”

Sesaat kemudian massa membuka gerbang kantor gubernur dan merangsek masuk ke dalam halaman DPRD. Disini massa melanjutkan orasi dengan penjagaan ketat aparat keamanan gabungan Polda Jateng dan Polrestabes Semarang. (Cip)