Jatengpress.com, Grobogan – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memiliki peran penting menyukseskan program swasembada jagung nasional yang digagas Menteri Pertamian Andi Amran Sulaiman dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Selain lahan yang luas, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi memastikan perlindungan bagi petani hutan sosial hingga kualitasnya.
Kapolri menargetkan lahan perhutanan sosial seluas 1 juta hektare yang bisa ditanami jagung tahun ini. Jika terealisasi maka estimasi panen mencapai 4-10 juta ton.
Ahmad Luthfi menjelaskan, total hutan di Jateng 202 ribu hektare dan sekitar 79 persennya adalah hutan sosial. Artinya, potensi untuk mendukung program swasembada jagung itu sangatlah besar. Maka pihaknya mendukung upaya dari Kapolri guna menyukseskan program swasembada jagung.
“Program Bapak Kapolri ini untuk mendukung asta cita Baoak Presiden dan sejalan juga dengan program di Jateng, swasembada pangan di tahun 2026. Sehingga Jateng semakin memiliki daya saing terhadap provinsi lain,” kata Ahmad Luthfi usai mendampingi Kapolri di acara Penanaman jagung serentak di lahan perhutanan sosial dalam rangka mendukung swasembada pangan tahun 2025 di Grobogan, Rabu 9 Juli 2025.
Hadir di acara tersebut Mentan Andi Amran Sulaiman, Menhut Raja Juli Antoni dan Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto.
Sejumlah hal dilakukan Pemprov Jateng untuk menyukseskan program swasembada pangan ini. Pertama, provinsi membantu untuk bibit sebanyak 4,5 ton dan 10 traktor, khusus bagi kabupaten dengan status lumbung pangan. Kemudian gubernur juga menginstruksikan perlindungan bagi petani hutan sosial.
Sementara itu Kapolri menyampaikan pihaknya menargetkan penanaman jagung di 2025 ini di lahan seluas 1 juta hektare. Sampai saat ini sudah mendapatkan potensi lahan yang bisa ditanami lebih dari 793,3 ribu hektare dan 301 ribu hektare diantaranya berasal dari perhutanan sosial.
Pada hari ini dilakukan penanaman jagung di 168,4 ribu hektare dimana 117,5 hektare diantaranya perhutanan sosial. Kemudian di Provinsi Jawa Tengah sendiri telah dilaksanakan penanaman di 38.750 hektare yang merupakan campuran dari perhutanan sosial dan lahan produktif.
Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto mendukung program ini. Terlebih, Presiden Prabowo Subianto menekankan Indonesia harus bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Maka begitu jagung tercukupi, tidak perlu lagi ada impor. (*)