Petani Tak Lagi Kesulitan Akses Pupuk Bersubsidi

Jatengpress.com, Purbalingga – Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani memastikan bahwa akses petani terhadap pupuk bersubsidi kini jauh lebih mudah dan fleksibel. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Panen Raya Program Lumbung Pangan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Desa Cilapar, Kecamatan Kaligondang, Senin (5/5/2025).

Menurut Dimas, mekanisme penebusan pupuk bersubsidi kini tidak lagi bergantung pada kepemilikan Kartu Tani. “Bisa menggunakan KTP, bahkan bisa diwakilkan bagi yang berhalangan. Ini adalah bentuk fleksibilitas nyata. Saya mendorong Dinas Pertanian agar segera mensosialisasikan mekanisme ini kepada para petani,” tegasnya.

Dimas juga menyebut, tahun ini kuota pupuk bersubsidi meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya yaitu secara nasional dari  4,73 juta Ton menjadi 9,55 juta Ton. “Dengan kebijakan dan kemudahan ini, tidak boleh ada lagi petani yang kesulitan mendapatkan pupuk,” ujarnya.

Ia menambahkan, kepastian harga gabah kering panen sebesar Rp 6.500 per kilogram menjadi salah satu kebijakan Presiden RI yang sangat membantu meningkatkan kesejahteraan petani. Terutama saat panen raya dimana biasanya harga gabah kering panen ini anjlok.

Panen raya kali ini merupakan hasil dari Program Lumbung Pangan Baznas RI yang melibatkan Gapoktan Citra, dengan anggota sebanyak 250 petani dan luas lahan 150 hektar. Jenis padi yang ditanam adalah Inpari Nutri Zinc, varietas dengan kandungan zinc tinggi yang bermanfaat untuk membantu penanganan stunting pada anak-anak.

Program ini merupakan bentuk kolaborasi antara Baznas RI dan Baznas Kabupaten Purbalingga, dengan total dana sebesar Rp 848.050.000. Dana dari Baznas RI sebesar Rp 698.050.000 digunakan untuk inisiasi, penyaluran, monitoring, supervisi, kaji dampak program, serta gaji pendamping. Sementara dana dari Baznas Kabupaten Purbalingga sebesar Rp 150 juta digunakan untuk pengadaan sarana produksi pertanian, peningkatan kapasitas petani, dan dukungan program lainnya.

Wabup Dimas menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya atas terselenggaranya program ini. “Program Lumbung Pangan Baznas ini bukan hanya soal panen, tapi juga keberkahan. Zakat, infak, dan sedekah yang dikelola secara produktif mampu menciptakan kemandirian pangan, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan petani,” ungkapnya.

Kegiatan panen raya turut dihadiri jajaran Forkopimda, pejabat Kementerian Pertanian, serta pimpinan Baznas RI. Proses panen dilakukan menggunakan mesin combine harvester, dan gabah kering panen langsung ditebus oleh Perum Bulog di lokasi dengan harga Rp 6.500 per kilogram.

Pimpinan Baznas RI, Kolonel (Purn) Nur Chamdani, menekankan pentingnya optimalisasi zakat. Ia menyebut potensi zakat nasional mencapai Rp 327 triliun, namun baru sekitar 12% yang terealisasi. “Potensi besar ini jika dikelola maksimal, bisa menjadi kekuatan ekonomi umat,” ujarnya.

Deputi Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas RI, Imdadun Rahmat menambahkan kegiatan ini adalah panen ke-8 dari 9 titik program Lumbung Pangan Baznas RI. “Ini adalah hasil penyaluran bantuan tahun 2024. Tahun 2025, program ini akan diperluas menjadi berskala nasional dengan tambahan 10 titik baru,” katanya.

Ia menympaikan bahwa zakat bukan hanya ibadah, tetapi juga instrumen pembangunan. Baznas berkomitmen menjadikan pentasyarufan zakat sebagai bagian dari penanggulangan kemiskinan dan penguatan ketahanan pangan nasional.(*)