Jatengpress.com, Purworejo – Purworejo merupakan kabupaten pertama di Jawa Tengah yang dikunjungi oleh Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Ketahanan Pangan, H Muhamad Mardiono. Kunjungan tersebut membawa kabar baik bagi kabupaten yang memiliki jumlha desa terbanyak di Provinsi Jateng ini.
Karena dalam waktu dekat akan menerima bantuan ternak sapi 30 ekor yang direncanakan untuk Desa Ketawangrejo, Kecamatan Grabag. Hal tersebut dikemukakan oleh Mardiono saat FGD Ketahanan Pangan di hadapan Bupati Purworejo, Yuli Hastuti dan Forkopimda Purworejo di Pendopo Rumah Dinas Bupati Purworejo.
“Kunjungan kerja ini merupakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto untuk mendukung program kerjanya dalam jangka 100 hari kerja. Indonesia pernah swasembada beras, bahkan pernah meminjamkan ke negara tetangga Vietnam, Kamboja dan Thailand. Tahun 2028 diharapkan Indonesia mencapai swasembada beras kembali,” kata Mardiono, dikutip dari press rilis yang disampaikan oleh Dinkominfostasandi, Rabu (22/01/2024).
Menurutnya, masalah yang dihadapi bersama saat ini adalah keberadaan 17 juta petani gurem, yaitu petani dengan keterbatasan lahan. Menurutnya, pemerintah ingin mencari solusi untuk 17 juta petani dengan keterbatasan lahan ini, agar tetap produktif.
Ia menekankan, program pemerintah ini harus dilaksanakan, dan pertama kali program ini untuk Kabupaten Purworejo.
“Kenapa Purworejo, karena lumbung pangan Jawa Tengah dan Nasional. Nanti para petani akan membentuk kelompok tani, kemudian akan terintegrasi dengan ternak sapi. Setelah itu diberikan bantuan sapi seberat 200 Kg, setelah jadi 400 Kg akan diambil dan diganti, begitu seterusnya. Kalau mulainya kapan, kami menunggu kesiapan pemerintah daerah,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Purworejo, Yuli Hastuti dalam FGD tersebut menyampaikan, Kabupaten Purworejo memiliki luas wilayah 1.081,45 km2 dan jumlah penduduk 789.000 jiwa. Kabupaten Purworejo memiliki 16 Kecamatan dan 494 desa/kelurahan.
“Kami akan mendukung Asta Cita Bapak Presiden. Kabupaten Purworejo merupakan salah satu lumbung pangan di Provinsi Jawa Tengah bagian selatan. pemerintah daerah selalu berupaya mempertahankan dan meningkatkan produksi dan produktivitas pangan,” katanya.
Lebih lanjut, Yuli Hastuti menyampaikan bahwa, untuk memperkuat ketahanan pangan telah dilaksanakan berbagai program. Program tersebut antara lain adalah, pembangunan lumbung pangan masyarakat beserta sarana pendukungnya, gerakan pangan murah dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan, penyediaan dan pengelolaan cadangan pangan Pemda, pemanfaatan lahan pekarangan di desa rentan rawan pangan dan sebagainya.
Dikatakan bahwa, saat ini Kabupaten Purworejo menempati peringkat ke 22 dari 35 kabupaten/kota yang berhasil mengentaskan kemiskinan, tahun sebelumnya, berada di peringkat 33 Provinsi Jateng.
“Prioritas program saya, baik di akhir masa jabatan ini dan juga lima tahun ke depan adalah pengentasan kemiskinan, karena kemiskinan di Kabupaten Purworejo masih cukup tinggi yaitu mencapai 11,3% di tahun 2023, dan di tahun 2024 menurun menjadi 10,87%,” tandasnya.
Bupati juga memohon kepada Utusan Khusus Presiden yang memiliki program dan kegiatan untuk pengentasan kemiskinan dan ketahanan pangan dapat diberikan ke Kabupaten Purworejo lebih banyak lagi.
“Saya mohon dengan hormat, kiranya Bapak Muhamad Mardiono dapat memberi bantuan lebih banyak untuk Kabupaten Purworejo setelah melaksanakan kunjungan kerja ini,” pungkasnya. KATIE