Semprotkan Parfum Berbagai Aroma di Ruang Kelas, Sembilan Murid SD di Purworejo Diduga Keracunan

Jatengpress.com, Purworejo – Sembilan murid SD Negeri 2 Pangenjuru Tengah, Kecamatan / Kabupaten Purworejo, diduga keracunan parfum pada Senin (10/2/2025). Beruntung, mereka hanya mengalami pusing dan dinyatakan sehat setelah mendapat perawatan dari rumah sakit.

Kepala Sekolah SD Negeri 2 Pangenjuru Tengah Endang Fitriani menceritakan, hal itu diketahui saat seorang guru masuk ke kelas 6 untuk mengajar. Namun, saat guru hendak memulai pelajaran, sejumlah siswa mengeluh kepalanya pusing.

“Pertama ada empat anak yang mengeluh pusing, saat ditanya kenapa pusing mereka menjawab kalau habis mainan parfum,” ujarnya Selasa (11/2/2025). Keempat anak itu kemudian dibawa ke UKS. Namun, karena sakitnya makin serius, pihak sekolah menghubungi petugas medis lalu membawanya ke RS Amanah Umat Purworejo.

Peristiwa itu bermula saat ada dua siswa yang memakai parfum, kemudian ada siswa lain yang merasa parfum yang dipakai itu baunya tidak enak. Lantas, siswa yang tak disebutkan namanya itu mengeluarkan parfum lain lalu menyemprotkannya ke kipas angin kelas. Tak selang lama, beberapa anak bergantian menyemprotkan parfum milik masing-masing ke kipas angin kelas sesuai keinginan mereka.

Endang menyebut, ada sejumlah parfum berbeda-beda yang disemprotkan oleh para siswa. Pihak sekolah telah menyerahkan parfum-parfum itu ke RS Amanah Umat. Setelah empat siswa dibawa ke rumah sakit dan pelajaran berlangsung, tiba-tiba ada lima murid perempuan yang mengeluhkan hal yang sama. “Kami langsung melarikan kelima siswi itu ke rumah sakit juga,” kata dia.

Beruntungnya, sembilan murid itu hanya mengalami pusing dan dinyatakan sehat. Mereka langsung pulang setelah mendapatkan perawatan, tidak sampai menginap di rumah sakit.

Dia mengatakan, saat ini pihak sekolah belum mengetahui secara pasti penyebab pusingnya para siswa. Sebab, dia juga masih menunggu hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh pihak rumah sakit atas kandungan parfum yang dibawa oleh para siswa. “Siswa di kelas 6 ada 24 siswa, hari ini mereka kami liburkan untuk istirahat di rumah sembari memulihkan mental siswa yang masih trauma atas kejadian itu,” bebernya.

Disampaikan, setiap hari para guru telah mengingatkan para siswa agar tidak bermain hal-hal yang berbahaya. Menurutnya, pengawasan terhadap siswa SD harus lebih ekstra. “Kejadian ini benar-benar di luar akal kami, anak bisa bermain semprot-semprot kaya gitu,” tambahnya.

Menurutnya, peristiwa itu menjadi pembelajaran bagi semua, bahwa ternyata aroma parfum yang disemprotkan campur-campur bisa membahayakan bagi kesehatan. Dia berharap, ke depan seluruh guru di sekolah tersebut harus lebih intens lagi dalam mengawasi anak-anak.

Terlebih, guru di SD Negeri 2 Pangenjuru Tengah itu ada sembilan orang dan perempuan semua. “Kami rencananya juga akan mengundang wali murid untuk pengawasan dalam pembawaan barang berbahaya ke sekolah. Ini harus ada kerja sama antara orang tua dengan guru,” tandas Endang. (han)