Angin Ribut Landa Klaten, Sejumlah Rumah dan Warung Makan Rusak, Pohon Bertumbangan

Jatengpress.com, Klaten – Bencana angin ribut kembali terjadi di wilayah Klaten, Minggu (2/2/2025) sore. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, dan kerugian masih dalam pendataan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten mencatat, kejadian bencana hidrometeorologi terjadi di tiga wilayah desa dalam 2 kecamatan. Bencana mengakibatkan 5 pohon tumbang, kemudian kerusakan pada 1 warung makan rusak, 1 gudang perkakas, 1 rumah, dan empat titik akses jalan terganggu.

Secara rinci bencana terjadi di Kecamatan Karangdowo di Desa Sentono,  Dukuh Harjo Mulyo RT 03 / RW 12, yang mengakibatkan 1 tempat usaha (Warung makan) milik Mas Agung Rusak Sedang, kerusakan bagian atap galvalum ukuran 12 M x 5 M terbawa angin hingga menutup akses jalan. Di wilayah ini 1 titik akses jalan terganggu. Kemudian di Dukuh Harjo Mulyo RT 02 / RW 12 angin rebut mengakibatkan 2 Pohon  munggur dan  sengon tumbang menutup akses jalan desa.

Di Desa Desa Munggung, Dukuh Tegalsari, 1 Pohon tumbang menutup akses jalan desa. Di Dukuh Krenggolan RT 23 / RW 08 1 pohon  menimpa pagar dan menutup akaes jalan, Pagar batakako milik Bu dewi rusak ukuran 2×2 M, 1 Akses jalan terganggu, 1 Gudang Perkakas milik RT 23/RW 08 Rusak Sedang, rusak bagian atap galvalum ukuran 8×2 M terbang ke area persawahan.

Kemudian di Kecamatan Pedan, tepatnya di Desa Tambakboyo Dukuh Karangdosan RT 03 / RW 06, 1 Pohon nangka tumbang menimpa rumah yang disewa Bapak Nanggor, 1 Rumah rusak ringan, kerusakan bagian atap ukuran 4×7 meter.

Kejadian bencana tersebut diawali dari turunnya hujan dengan intensitas Ringan hingga sedang disertai angin terjadi di wilayah Kabupaten Klaten mulai Pukul 14.30 WIB hingga Pukul 16.00 WIB. Sebelumnya BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca diwilayah kabupaten klaten. Tercatat, hari ini di kabupaten klaten terdampak akibat kejadian tersebut.

“Hingga pukul 18.20 WIB Team TRC BPBD melalukan pemantauan di beberapa wilayah khususnya Daerah Aliran Sungai dan daerah rawan longsor,”kata Kepala pelaksana BPBD Klaten Syahruna. (*)