Jatengpress.com, Karanganyar – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar mencatat 258 bencana terjadi sepanjang tahun 2024. Dari jumlah itu mengakibatkan 584 korban luka maupun kerugian harta benda.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Hendro Prayitno mengatakan ratusan kejadian itu berupa tanah longsor, angin puting beliung, kebakaran hutan dan ladang, , rumah roboh, banjir dan kekeringan. Paling banyak terjadi bencana alam akibat cuaca ekstrem.
“Semua yang tercatat, terutama korban bencana, sudah diberi santunan. Kita juga sampaikan mawas diri terhadap potensi bencana,” katanya, Sabtu (4/1).
Berdasarkan analisis BMKG, saat ini sebagian wilayah Jawa Tengah telah memasuki puncak musim hujan yang diprediksi hingga bulan Februari 2025. BPBD Kabupaten Karanganyar mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang.
BPBD juga telah memasang rambu-rambu peringatan rawan longsor di beberapa titik di wilayahnya, termasuk di kawasan wisata Kecamatan Ngargoyoso dan Tawangmangu.
Rambu peringatan longsor digunakan untuk memberi peringatan kemungkinan bahaya di jalan atau tempat berbahaya. Rambu peringatan dapat berupa rambu dengan kata-kata, seperti “HATI – HATI JALAN LONGSOR. (Abdul Alim)