Jatengpress.com, Purbalingga – Inspektorat Daerah Kabupaten Purbalingga menggelar Seminar Membangun Budaya Anti Korupsi bagi Pelajar sebagai upaya memperkuat nilai integritas di kalangan generasi muda. Kegiatan tersebut diikuti oleh 298 pelajar dari SMA, SMK, dan MA sederajat se-Kabupaten Purbalingga.
Wakil Bupati Purbalingga Dimas Prasetyahani dalam sambutannya menegaskan korupsi bukan hanya tentang penyalahgunaan uang negara, tetapi menyangkut kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab yang dimulai dari kehidupan sehari-hari.
“Tidak mencontek saat ujian, tidak titip absen, tidak memanipulasi tugas, serta tidak mengambil hak orang lain. Itulah contoh nyata budaya anti korupsi yang bisa kalian lakukan dari sekarang,” ujar Wabup Dimas.
Ia menekankan bahwa pembiasaan bersikap jujur sejak dini akan menjadi fondasi kuat bagi para pelajar ketika kelak terjun ke dunia kerja.
“Jika sejak muda kalian terbiasa jujur, Insya Allah ketika menjadi pegawai, pengusaha, profesional, atau bahkan pemimpin seperti bupati atau presiden sekalipun, kalian akan tetap teguh menjaga integritas,” tambahnya.
Sementara itu, Inspektur Inspektorat Daerah Purbalingga Ato Susato menjelaskan bahwa seminar ini dirancang untuk memberikan edukasi menyeluruh mengenai konsep, bentuk, hingga dampak korupsi bagi masa depan bangsa.
“Harapannya, peserta dapat menyebarluaskan materi ini kepada teman-teman di sekolah masing-masing sehingga dapat mendorong peran aktif pelajar sebagai agen perubahan dalam gerakan anti korupsi di Kabupaten Purbalingga,” ujar Ato.
Ia menambahkan, jika nilai-nilai integritas benar-benar tertanam dan terinternalisasi dalam diri generasi muda, maka perilaku koruptif dapat dicegah sejak akar dan menjadi bagian dari budaya berbangsa dan bernegara yang bersih.
Kegiatan seminar ini menjadi langkah strategis Pemerintah Kabupaten Purbalingga dan Inspektorat Daerah dalam menumbuhkan kesadaran anti korupsi sejak dini, sekaligus memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan generasi muda yang berintegritas dan berkarakter.(*)







