Jatengpress.com, Magelang – Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, berharap agar tidak ada lagi kasus perundungan di sekolah. Jika ada, siswa diminta segera melapor kepada wali kelas untuk diproses.
“Jangan pernah meremehkan teman. Kita semua manusia yang harus saling menghormati,” tegasnya, dalam Sosialisasi Pencegahan Konflik Sosial Pelajar yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) di Aula Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, Rabu (01/10/2025).
Damar juga mengingatkan pelajar untuk memperkuat keterampilan (skill), hormat kepada guru dan orangtua, giat belajar, berdoa, menjaga diri serta lingkungan sekolah, dan berbakti kepada orang tua.
“Raih cita-cita harus melalui proses panjang. Tidak bisa tiba-tiba langsung jadi polisi atau profesi lainnya tanpa usaha,” katanya.
Tak lupa pula, Damar mengingatkan para pelajar untuk bijak menggunakan gawai dan media sosial serta menjauhi tindakan perundungan (bullying) maupun tawuran.
Damar menegaskan kunci sukses adalah bertemunya kemampuan dengan peluang.
“Kalau tidak punya kemampuan meski ada banyak peluang, tetap sulit berhasil. Begitu pula sebaliknya. Karena itu, siapkan diri mulai sekarang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Damar menekankan pencegahan konflik pelajar membutuhkan peran bersama pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Sosialisasi kewaspadaan dini akan terus digencarkan sebagai upaya mencegah tawuran, narkoba, dan penyalahgunaan obat terlarang seperti pil sapi yang marak di kalangan remaja.
“Kita tidak bisa menutup mata, kenakalan remaja memang masih ada. Karena itu, kita perlu mitigasi dengan edukasi agar mereka sadar bahaya bagi diri sendiri dan orang lain,” tambahnya.
Kepala Badan Kesbangpol Kota Magelang, Agus Satiyo Hariyadi, menjelaskan kegiatan ini diikuti siswa SMP Negeri 3, 4, dan 5 Kota Magelang. Kegiatan serupa juga digelar di wilayah Magelang Selatan dan Magelang Tengah.
Menurut Agus, tujuan kegiatan adalah meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan dini konflik antarpelajar.
“Ini menjadi kesempatan untuk menumbuhkan rasa saling menghormati, kebersamaan, pembentukan karakter, sekaligus penguatan wawasan kebangsaan bagi para pelajar,” jelasnya. (TB)