Banyumas, Jatengpress.com – Sebuah gedung SMK Islam Bina Nusantara di Desa Samudra, Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa – Tengah yang dihantam longsor, tiga tahun lalu, hingga kini belum diperbaiki. Pihak sekolah sudah meminta bantuan pemerintah, namun usulan teraebut hingga kini tak ada tanggapan.
” Kami mau bangun belum punya biaya untuk perbaikan. Sementara sudah ajukan proposal ke pemerintah, namun sama sekali tak ada tanggapan,” ujar Suratno, pembina yayasan di sekolah tersebut.
Menurut Suratno, beberapa hari pasca bencana longsor, 22 Nopember 2022, Bupati Banyumas, Achmad Husein pernah meninjau dan berjanji akan segera memperbaiki gedung yang rusak. ” Namun ternyata amleng (gak ada kabar – red) hingga sekarang pergantian bupati,” tambah Suratno.
Suratno menuturkan, satu ruang kelas di sekolah ini mengalami rusak diterjang longsor. Ruangan jebol hingga isinya porak poranda. Karena kondisi berbahaya,maka ruang itu dikosongkan.
Sementara Kepala Sekolah SMK Islam Bina Nusantara Anggi Asmara menjelaskan, sekolah yang berdiri pada 19 September 2014 ini, baru memiliki 7 ruang kelas dan satu ruang guru. Hingga kini ada 116 siswa dengan hanya memiliki satu jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) di sekolah tersebut.
Anggi berharap pemerintah bisa membantu untuk rehabilitasi gedung yang jebol. Karena sangat dibutuhkan untuk ruang belajar siswa.
Dikhawatirkan jika musim hujan akan terjadi longsor lagi, sehingga sangat berbahaya bagi siswa yang berada di areal gedung rusak. ” Sangat berharap perhatian pemerintah. Karena terus terang kami belum mampu untuk membiaya rehabilitasi tersebut ,” ujar Amggi.
Menurut Anggi, sekolah ini sangat membantu masyarakat khususnya di Desa Samudra Kulon dan Gumelar pada umumnya. Karena banyak warga yang tak mampu membiayai sekolah anaknya di kota.
” Bahkan kadang kami harus rela jika ada yang tak mampu membayar uang sekolah. Yang penting mereka mau sekolah dan kita bantu menampungnya,” tambah Anggi .
Karena itu, SMK Islam Nusantara berharap pemerintah peduli dengan sekolah yang berada di dusun terpencil tersebut. Selain rehab ruang kelas , pihak sekolah berencana menambah ruang kelas baru. Karena setiap tahun jumlah siswa makin bertambah.