Jatengpress.com, Borobudur – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA), Arifah Choiri Fauzi, mengakui, angka kekerasan (seksual) terhadap anak di Indonesia cukup tinggi. Kenyataan tersebut memang memprihatinkan dan perlu mendapat perhatian dari semua pihak.
“Menurut analisa kami, ada 3 penyebab utama. Yaitu, pola asuh dalam keluarga, pengaruh gadget dan pengaruh lingkungan,” katanya, di sela peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 Kabupaten Magelang yang dipusatkan di Marga Utama Kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Sabtu (12/07).
Atas dasar kondisi tersebut, Arifah mengajak semua keluarga Indonesia agar memiliki waktu lebih banyak untuk anak-anaknya. Karena sebetulanya, anak-anak kita saat ini seolah-olah kehilangan tempat yang nyaman dan aman untuk bercerita.
“Maka ini juga menjadi bahan untuk refleksi bersama, termasuk saya sebagai seorang ibu. Bagaimana pun anak kita ada apa-apa kembalinya kepada orangtua, ayah dan bundanya,” ujar Arifah.
Mengenai relasi kuasa, meneurut dia, pihaknya terus mencoba menguatkan di berbagai tempat agar ini menjadi ada kesadaran Bersama. “Bagaimana anak-anak kita siapapun itu kita berikan penyadaran bahwa bila terjadi sesuatu yang di luar, apa yang tidak biasanya, ini dia harus bisa bertindak sehingga relasi kuasa ini bisa diminimalisir,” katanya. (TB)