MPLS SMK Negeri 1 Kudus Sediakan Layanan Speling

Jatengpress.com, Kudus – Kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026 di SMK Negeri 1 Kudus berbeda dari tahun sebelumnya. Pada tahun ini disediakan layanan cek kesehatan gratis pada program dokter spesialis keliling (Spelling) untuk para siswa di sekolah tersebut.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin meninjau langsung pelaksanaan penyambutan siswa baru tersebut pada Rabu, 16 Juli 2025.

Taj Yasin mengatakan, layanan tersebut dihadirkan di sekolah untuk screening kesehatan. Terkhusus pada edukasi memerangi stunting, serta pendampingan psikologis.

“Yang paling utama itu pencegahan stunting, dan yang kedua menghadirkan psikolog,” katanya.

Dihadirkannya psikolog di sekolah, bertujuan pendampingan siswa-siswi supaya tidak ada kekerasan atau bullying di sekolah.

Sosok yang akrab disapa Gus Yasin itu mengatakan, di setiap sekolah terdapat guru bimbingan dan konseling (BK). Guru BK ditekankan agar tidak luput dalam melakukan screening atau monitoring kepada siswa-siswi.

“Guru BK nanti kita gabungkan (kolaborasikan) dengan Dinas Kesehatan atau dengan rumah sakit yang memiliki psikolog. Sehingga ketika ada permasalahan itu bisa kita tangani dengan baik,” katanya.

Sebagai informasi, Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah per tanggal 10 Juli 2025, program Speling sudah terlaksana di 253 desa dengan total sasaran 25.164 jiwa. Skrining kesehatan meliputi penyakit TBC sebanyak 5.790 orang, kanker serviks 1.851 orang, ANC Ibu Hamil 4.228 orang, kesehatan jiwa 5.345 orang, tekanan darah 12.328 orang, gula darah 11.534 orang, payudara (sadanis) 1.700 orang dan kusta 497 orang.

Dalam kesempatan itu, Taj Yasin juga mengajak kepada para siswa untuk menciptakan suasana sekolah yang harmonis.

“Harus saling kenal antar temannya. Kalau ada temannya yang rajin, bisa ditemani untuk saling belajar. Membangun satu kesatuan, jurusan apapun harus dikoordinasikan. Nilai kebangsaan dimunculkan,” ucapnya.

Pria asal Kabupaten Rembang itu juga langsung mengecek sejumlah laboratorium untuk mengetahui kesiapan-kesiapan media pembelajaran di sekolah vokasi tersebut.

“Secara keseluruhan, laboratorium sudah oke. Tinggal komputernya yang belum. Nanti diupgrade komputernya supaya bisa menunjang pendidikan siswa-siswi yang ada di sekolah SMK Negeri 1 Kudus,” katanya. (*)