Jatengpress.com, Magelang – Sebanyak 48 siswa dari 24 SMP di Kota Magelang diberi pelatihan tentang pengelolaan sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Pelatihan yang diinisiasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang dilaksanakan di Kampung Iklim RW 01 RW 18 Nambangan, Kelurahan Rejowinangun Utara, Kamis (15/5/2025).
Kegiatan ini merupakan implementasi Program 100 hari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang dalam rangka menciptakan kota yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Pelatihan bertajuk “Pemuda Sekolah Sampah” tersebut bertujuan menanamkan kesadaran generasi muda akan pentingnya pengelolaan sampah di lingkungan masing-masing.
“Pemuda Sekolah Sampah” dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Magelang dr. Sri Harso. Hadir pula Kepala DLH Kota Magelang Mahmud Yunus dan sejumlah Kepala OPD terkait.
Dokter Sri menyambut baik inisiasi program ini sebagai salah satu upaya bersama membangun semangat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
“Saya apresiasi setinggi-tingginya atas inisiatif luar biasa dan dedikasi dalam mengedukasi para pelajar tentang pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab,” kata dokter Sri.
Menurut dia, Program Sekolah Sampah ini tak sekadar memberikan pengetahuan teoritis, namun juga menanamkan kesadaran dan membentuk perilaku positif sejak dini terhadap isu lingkungan yang sangat krusial.
Melalui program ini, para pelajar diajak memahami siklus sampah, mempraktikkan pemilahan sampah, serta melihat sampah sebagai sumber daya yang berpotensi untuk diolah kembali.
“Saya sangat bangga melihat semangat kolaborasi ini dalam mewujudkan lingkungan Kota Magelang yang lebih bersih, sehat, dan lestari,” imbuhnya.
Kepala DLH Mahmud Yunus menambahkah, kegiatan ini sebagai upaya melalui KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) menumbuhkan kesadaran serta mengajak seluruh komponen dan masyarakat utamanya bagi para pelajar peduli pada lingkungan.
“Agar para pelajar dapat mengimplementasikan pengelolaan sampah 3R di lingkungan sekolah maupun lingkugan tempat tinggal, serta memperkuat program Sekolah Adiwiyata di sekolah masing-masing,” jelas Yunus.
Adapun peserta kegiatan yaitu para pelajar SMP se-Kota Magelang masing-masing sejumlah 2 orang dari 24 sekolah, sehingga total peserta 48 orang.
Dia berharap, program ini dapat terus berkembang dan menginspirasi lebih banyak lagi generasi muda untuk menjadi agen perubahan dalam pengelolaan sampah. (*)