Laksanakan P5, SMA Negeri 1 Kota Semarang Gelar Karya Sinema Murid 

Jatengpress.com, Semarang – Melaksanakan program dari Kurikulum Merdeka yaitu P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), SMA Negeri 1 Kota Semarang menggelar hasil karya sinema murid. 

Gelaran hasil karya dari murid SMANSA meliputi 12 film dari 12 kelas, meliputi empat sub tema, ditandai dengan nonton bareng murid di sekolahan bersama komite sekolah dan guru, Kamis (20/2/2025).

Film pendek hasil karya anak-anak siswa SMA Negeri 1, meski berdurasi pendek, namun menjadi menarik, baik dari segi tema maupun penggarapan yang serius. 

Semua proses penggarapan, pemain, hingga sutradara, dilakukan sendiri oleh murid. Salah satunya, film bertema bullying dengan judul ‘Hujan di Bawah Terik Matahari’. 

Ida Ayu Made QS, sutradara sekaligus pemain film ‘Hujan di Bawah Terik Matahari’ mengungkapkan, film garapannya berdurasi 13 menit, mengisahkan tentang seorang siswa bernama Arya yang berasal dari keluarga tidak mampu. 

Dengan tingkat ekonomi yang rendah, dia menjadi sasaran ejekan (bullying) oleh beberapa temannya di sekolah.  

“Tapi karena ada dukungan sosial, menguatkan mentalnya, dia menjadi tetap semangat, akhirnya dia bisa membuktikan ke teman-temannya, sehingga dia menjadi pribadi yang sukses,” kata Ida Ayu. 

Pesan moral dari film tersebut lanjut Ida Ayu, jangan sampai ada bullying  di sekolah atau dimanapun. 

“Melalui film ini saya berharap tidak ada lagi bullying. Kita harus berjiwa corsa dan satu kebersamaan dalam menggapai cita-cita,” ujar Ida Ayu.

Dikatakan, keseluruhan proses pembuatan film pendek sendiri nyaris tidak ada kendala, digarap selama satu bulan dengan melibatkan seluruh siswa.

Sedangkan guru mendukung dengan membantu memfasilitasi, termasuk melakukan sensor pada film.  

Sementara itu, Imam Surono selaku ketua panitia dari paguyuban orang tua mengungkapkan, gelar karya sinema ini merupakan kerjasama terpadu antara para siswa, guru (sekolah), dan orangtua. 

Sebagai orang tua, Imam Surono mengatakan turut merasakan dampak positif implementasi kurikulum dengan P5.

Dia juga mengapresiasi karya film pendek hasil kerjasama siswa siswi SMAN 1 Kota Semarang. 

 “Kami sebagai orang tua bangga ternyata ini positif dan bermanfaat bagi anak kami. Bahkan dalam belajar sehari-hari bukan untuk ilmu kepintaran saja, tapi ini juga menyangkut karakter. Bagaimana membuat karakter anak supaya lebih Pancasilais. Bisa mandiri dan bergotong royong bekerja sama, dan yang lebih penting lagi dia bisa menghidupkan suasana untuk hidup bersama sama,” papar Imam Suroso. 

Mengomentari film hasilnkarua anak-anak SMANSA, dia mengungkapkan, film i i merupakan bentuk kampanye siswa-siswi, bahwa dengan karya yang dikemas dalam bentuk film, ada film bertema intoleransi, bullying, antinarkoba, bisa menjadi pembelajaran pembelajaran bagi siswa-siswi dalam menjalankan kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah. (Cip)