Jatengpress.com, Demak – Sebanyak sekitar 3.500 santri di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, akan segera mendapatkan layanan makan bergizi gratis (MGB) program dari Badan Gizi Nasional pemerintah pusat.
Saat ini layanan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) berupa dapur untuk santri di wilayah Sayung, sedang dibangun di kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Mubtadi’in, Desa Bulusari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Pembangunan dapur SPPG BGN berikut pelaksanaan dan pembagian makan bergizi gratis untuk santri pondok pesantren, diselenggarakan melalui kerjasama operasional BGN dengan Inkopontren (Induk Koperasi Pondok Pesantren).
Acara penandatanganan akad kerjasama antara SPPG BGN dengan Inkopontren untuk pengadaan Makan Bergizi Gratis bagi santri di wilayah Sayung, telah dilaksanakan pada Senin (24/2/2025) lalu, di Ponpes Hidayatul Mubtadi’in, Bulusari, Sayung, Demak.
Acara juga ditandai ground breaking pembangunan dapur MBG di kompleks ponpes tersebut.
Hadir pada acara tersebut, Kepala Dinas Koperasi Jateng Edi Susilo, Wakil Bupati Demak Muhammad Badruddin, Ketua Umum Inkopontren Hapi Zajuli, dan Sekjen PPIR (Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya) Brigjen Purn Surya Darma.
“Pondok pesantren sebagai bagian dari penerima manfaat makan bergizi gratis. Kopontren mendapat amanat untuk membangun mengelola dan menyalurkan MBG. Nantinya dapur SPPG ini untuk melayani santri di Kecamatan Sayung,” kata Ketua Umum Inkopontren, Hapi Zajuli,di sela-sela acara.
Lahan dapur yang dipersiapkan di Ponpes Hidayatul Mubtadi’in ini telah memenuhi syarat standar dari BGN yaitu
20×20 meter, untuk melayani sekitar 3.500 santri di wilayah Kecamatan Sayung.
Pada bagian lain Hapi Zajuli mengungkapkan, di Jawa Tengah jumlah ponpes mencapai sekitar 4.000 ponpes, dengan sekitar 600.000 santri.
Dengan jumlah tersebut, seharusnya dapur yang dibangun di Jawa Tengah untuk melayani santri mencapai 200 unit dapur untuk santri maupun siswa lainnya.
“Kalau dihitung berdasarkan jumlah santri, maka kurang lebih 200 dapur. Oleh karena itu Inkompontren bisa menjadi mitra strategis bagi BGN dalam menjalankan MBG,” ujar Hapi.
Sementara itu, Sekjen PPIR, Brigjen (Purn) Surya Darma yang hadir mewakili pihak Badan Gizi Nasional mengungkapkan, dalam program makan bergizi gratis, PPIR berkontribusi mengawasi semua proses dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan di satuan pelayanan, mulai dari pengadaan bahan pangan, pengolahan, sampai pada distribusi ke sekolah-sekolah atau pondok-pondok pesantren.
Pihaknya juga ingin memastikan pemberdayaan masyarakat sekitar dalam pelaksanaan MBG, dimana bahan pangan seperti telur, daging, ikan, sayur mayur dan lainnya, agar bisa diserap dari masyarakat, sehingga menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. (Cip)