Kabupaten Pringsewu Belajar Ekosistem Pertanian Organik ke Magelang 

Jatengpress.com, Kota Mungkid – Bupati Pringsewu, Provinsi Lampung, Riyanto Pamungkas beserta istri bersama rombongan kepala OPD Pringsewu, melakukan kunjungan silaturahmi ke Kabupaten Magelang, Senin (22/12/2025).

Bupati Magelang Grengseng Pamuji, didampingi istri dan Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Magelang, menerima rombongan tamu di Ruang Mendut, Rumah Dinas Bupati Magelang.

Bupati Riyanto Pamungkas menyebut salah satu tujuan utama kunjungannya ke Kabupaten Magelang tak lain adalah mempelajari ekosistem pertanian organik yang berkembang pesat. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemkab Pringsewu yang tengah merintis untuk mengembangkan pertanian organik sebagai bagian dari pembangunan pertanian berkelanjutan.

“Magelang memiliki ekosistem pertanian organik yang sudah berkembang dengan baik. Ini yang ingin kami pelajari dan adaptasi di Pringsewu,” tutur Riyanto.

Kabupaten Pringsewu, menurut dia, ada keterbatasan di sektor pariwisata dan sumber daya alam dibanding Magelang. Namun, Pringsewu memiliki keunggulan pada kualitas sumber daya manusia. Hal itu tercermin dari capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi di Provinsi Lampung. Keberadaan 2 universitas, dan 5 rumah sakit menjadi indikator kemajuan di sektor pendidikan dan kesehatan.

Di bagian lain, Bupati Riyanto mengakui ada jalinan emosional dan ikatan pribadi dalam kunjungan tersebut. Karena sang isteri berasal dari Desa Karanganyar, Borobudur, Kabupaten Magelang. 

Kedekatan ini diharapkan dapat kian mempererat hubungan kerja sama antara Pemkab Pringsewu dan Pemkab Magelang. Terutama di sektor pertanian, peningkatan kapasitas SDM serta sektor-sektor strategis lain, guna mendorong kesejahteraan masyarakat di kedua kabupaten.

Mengawali pidatonya, Bupati Pringsewu turut memperkenalkan salam khas Lampung, “Tabibun”, yang disambut hangat dengan jawaban “Yapun” oleh para hadirin.

Menanggapi hal itu, Bupati Grengseng Pamuji memaparkan gambaran umum Kabupaten Magelang. Dia mengatakan, Magelang memiliki latar belakang sejarah panjang yang berkaitan dengan Kerajaan Mataram, dengan sejumlah peninggalan sejarah yang baru ditemukan di beberapa wilayah.

Kabupaten Magelang terdiri atas 21 kecamatan dan 372 desa, yang dihuni sekitar 1,3 juta jiwa penduduk. Dari sisi potensi daerah, Magelang memiliki kekuatan di sektor pertanian yang terus dikembangkan dengan pendekatan yang lebih akademis, serta didukung oleh kekayaan budaya dan pendidikan, termasuk peran pesantren.

Secara geografis, Magelang dikelilingi 5 gunung seperti Merapi, Merbabu, Sumbing, Andong, Telomoyo, serta Bukit Menore. Keberadaan Merapi bisa menjadi berkah sekaligus tantangan, khususnya terkait pengelolaan lingkungan dan aktivitas penambangan pasir yang perlu ditata secara bijak.

“Ke depan, Pemerintah Kabupaten Magelang menilai perlunya penataan dan pengembangan kawasan hutan sebagai bagian dari upaya menjaga keseimbangan lingkungan dan keberlanjutan pembangunan daerah,” kata Grengseng. (TB)