Jatengpress.com, Magelang – Sejumlah 46 anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) se-Kecamatan Magelang Tengah digembleng oleh TNI dan Polri.
Kegiatan bertajuk Peningkatan Kapasitas berlangsung selama 2 hari, Senin- Selasa, 24-25 November 2025, di Aula Kecamatan Magelang Tengah.
Kegiatan ini bertujuan mengasah kemampuan anggota satlinmas agar siap menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), sekaligus menjadi wajah Kota Magelang.
Camat Magelang Tengah, Praditya Dedy Heryanto, satlintas memiliki sangat strategis. Tidak hanya menjaga kamtibmas, tetapi juga mengemban tugas lain.
“Seperti membantu penanganan bencana, serta penyelenggaraan kegiatan sosial dan kemasyarakatan,” terang Dedy.
Lanjut Dedy, anggota satlinmas juga diharapkan menjadi perwakilan, duta, dan humas Kota Magelang saat menerima tamu.
“Satlinmas harus mampu menjadi wajah Kota Magelang,” ujarnya.
Dia menjelaskan, sejak pagi peserta sudah mendapat penyegaran kemampuan dan keahlian sebagai anggota satlinmas.
“Selama pelatihan peserta mendapatkan materi dari narasumber TNI, Polri, Satpol PP, dan Disporapar, termasuk mengenai kekayaan wisata di Magelang Tengah,” imbuh Dedy.
Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, menyatakan, peran satlinmas sebagai garda terdepan dalam mendeteksi dini persoalan yang ada di masyarakat.
“Tugas kalian tidak ringan, tapi ini adalah hal terhormat, bahwa kalian menjadi manusia yang bermanfaat dan membantu sesama. Nilainya ada di sini,” tegas Damar.
Menurutnya, satlinmas adalah perpanjangan tangan Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang yang membawa nama dan program, sekaligus berfungsi sebagai pengawas program-program Pemkot Magelang di tingkat paling bawah.
Damar berpesan agar selama pelatihan peserta memanfaatkannya dengan baik sebagai modal pengabdian bagi masyarakat.
Kemudian, mampu mencegah hal-hal negatif terjadi di masyarakat sebelum meluas, berkoordinasi dan berkomunikasi kepada komando atas, yaitu Kepala Satlinmas (Lurah).
“Satlinmas diharapkan mampu menjadi solusi di tengah masyarakat, mulai dari urusan sosial seperti “ngurusi wong bayen (persalinan), sripah (kematian), hingga urusan konflik seperti tawuran,” ungkapmya.
Pada kesempatan itu, ia juga mengajak satlinmas untuk aktif menjadi contoh nyata, salah satunya dengan menjaga kebersihan lingkungan, menegur warga yang membuang sampah sembarangan dan sebagainya. (TB)







