Jatengpress.com, Semarang – Dua pejabat Struktural Eselon II Pemprov Jawa Tengah, masuk dalam sepuluh besar terbaik, dan memperoleh predikat “Sangat Memuaskan”, pada Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XVIII Tahun 2025.
Keduanya adalah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, July Emylia, dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar.
Bahkan, Yunita yang akrab disapa Ninit, meraih predikat peserta Terbaik Peringkat II, untuk tema Speling Melesat (Layanan Dokter Spesialis Keliling, Strategi Mendekatkan Layanan Masyarakat).
Yunita bersama empat peserta terbaik lainnya, memperoleh penghargaan pada penutupan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XVIII Tahun 2025 yang berlangsung di Gedung Sasana Widya Praja BPSDMD Jawa Tengah, Jumat, 30 Oktober 2025.
Pada pelatihan ini, 52 peserta dinyatakan lulus 100 %, dengan 10 orang memperoleh predikat sangat memuaskan, dan 42 peserta mendapatkan predikat memuaskan.
Adapun peserta terbaik Peringkat I diraih Arif Triyanto (Pemkab Banyumas), Peringkat III Agus Anggraito (Pemkab Banyumas), Peringkat IV oleh Ellya Hidayah (Pemkab Tegal), dan Peringkat V diraih Budi Prakosa (Pemkot Semarang).
Dalam sambutannya saat menutup pelatihan, Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kapasitas ASN Lembaga Administrasi Negara RI, Tri Widodo Wahyu Utomo mengatakan, kepempimpinan yang menonjolkan kearifan lokal, menjadi nilai kontekstual yang menunjukkan pemimpin yang berani dan mampu menjawab tantangan untuk beradaptasi dengan lingkungan. Hal itu dikemukakan
Tri Widodo, demikian sapaan akrabnya, memberikan apresiasi dengan slogan Pemprov Jateng, “Ngopeni Nglakoni” yang menggambarkan tugas pemimpin untuk “ngopeni”, yang berarti memelihara. “Apa yang dipelihara bukan hanya fisik, seperti pemeliharaan infrastruktur, gedung atau jalan semata, tetapi semua harus diperlihara, masyarakatnya dan semua aset yang ada di dalamnya,” kata Tri Widodo, ditemui usai acara.
Dia mengatakan, nilai kearifan lokal yang mewarnai kepemimpinan di Jawa Tengah tidak terlepas dari slogan “Memayu Hayuning Bawana” yang menjaga keseimbangan antara alam dengan sesama. Ini bermakna menjaga kelestarian dan keseimbangan antara pemimpin, masyarakat, dan lingkungan untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno, yang hadir mewakili Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan wakil gubernur Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin). Sebagaimana filosofi kepemimpinan yang diajarkan Ki Hajar Dewantoro, Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani.
Dia berharap, nilai kepemimpinan dari Jawa Tengah tersebut akan dapat mewarnai di tempat kerja sepulang dari mengikuti pelatihan. Tujuan utamanya adalah terjaganya integritas para pemimpin yang mengikuti pelatihan. “Sebagai teladan, pemimpin harus memiliki integritas, jika ini sudah terwujud, bawahan pun akan sungkan atau takut untuk tidak melakukan hal yang sama,” kata Sumarno.
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah Uswatun Hasanah, dalam laporannya, menyampaikan, pelatihan dilaksanakan sejak 1 Juli sampai dengan 31 Oktober 2025. Diikuti 52 peserta dari pejabat struktural Eselon II, yang terdiri dari 25 orang dari kabupaten/kota di Jawa tengah, 23 orang dari kabupaten/kota luar Jateng, 2 orang dari provinsi Jateng, dan 2 orang dari luar Provinsi Jateng. (*)

 
 
																				




