Jatengpress.com, Magelang – Pemerintah Kota Magelang segera mengkaji pengaktifan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) sebagai tindak lanjut arahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Langkah itu sebagai respon atas meningkatnya kebutuhan akan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan, terutama pasca aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu.
Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, menyatakana hal itu usai memimpin rapat koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Magelang bersama Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, di Hotel Atria Magelang, Rabu (10/9/2025).
“Tentu akan kita kaji secepatnya, apakah diperlukan dalam bentuk instruksi atau cukup imbauan. Siskamling ini pada dasarnya sudah ada, tinggal kita gerakkan kembali,” ujar Damar.
Dalam rapat tersebut, Pemkot Magelang bersama Kemendagri dan unsur Forkopimda melakukan evaluasi terhadap kondisi wilayah, khususnya pasca unjuk rasa yang berlangsung pada Jumat (29/8/2025) sore.
Aksi tersebut diikuti oleh ratusan massa, mayoritas berusia remaja, dan sempat mengakibatkan kerusakan ringan di Mapolres Magelang Kota.
Meski demikian, Damar memastikan situasi tetap terkendali dan pemulihan berjalan cepat berkat koordinasi lintas sektor serta keterlibatan dunia usaha secara gotong royong.
“Kerusakan akibat aksi unjuk rasa bisa dikatakan kecil. Insyaallah nanti ada banyak pihak, termasuk dunia usaha, yang akan membantu melalui semangat gotong royong,” imbuhnya.
Sementara itu, Kasubdit Kewaspadaan Dini dan Kerja Sama Intelijen Ditjen Politik dan PUM Kemendagri, Thephilus Lukas Ayomi, mengapresiasi langkah cepat yang diambil Pemkot Magelang dalam merespons dampak unjuk rasa.
“Kami dari Kemendagri memonitor arahan Bapak Mendagri (Tito Karnavian) untuk memastikan daerah menindaklanjuti dengan tepat. Di Kota Magelang, kami melihat penanganan cepat dilakukan, termasuk pendataan kerugian dan pelibatan orang tua dalam pembinaan anak-anak yang terlibat,” jelas Thephilus.
Ia menambahkan, Kemendagri saat ini memantau seluruh wilayah, terutama daerah yang terdampak aksi anarkis. Dalam konteks tersebut, pengaktifan kembali Siskamling dinilai penting sebagai bentuk deteksi dan respons dini berbasis partisipasi warga.
“Masyarakat adalah pihak yang paling mengenal lingkungan sekitarnya. Karena itu, kami mendorong pemda agar mengaktifkan kembali Siskamling di tingkat RT dan RW, dengan prinsip gotong royong dan kearifan lokal,” tambahnya. (*)