Pemkab Banjarnegara Serahkan 1.000 Buku Bermutu untuk Perpustakaan Desa

Jatengpress.com Banjarnegara – Dalam upaya membangun minat baca dan meningkatkan literasi masyarakat, Bupati Banjarnegara melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Anang Sutanto, S.STP M.Si, menyerahkan secara simbolis 1.000 buku bermutu dan 1 rak buku kepada perpustakaan desa, kelurahan, taman bacaan masyarakat (TBM), dan perpustakaan rumah ibadah.

Penyerahan 1.000 buku dan 1 rak buku berlangsung di Aula Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banjarnegara, Kamis (23/7/2025).

Buku-buku tersebut merupakan bantuan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) sebagai bagian dari upaya penguatan literasi masyarakat di tingkat desa dan kelurahan melalui penyediaan bahan bacaan yang layak dan berkualitas.

Asisten Pemerintahan dan Kesra, Anang Sutanto, dalam sambutannya mewakili bupati menyampaikan bahwa minat baca masyarakat menunjukkan sejauh mana individu dalam suatu kelompok sosial memiliki keinginan, ketertarikan, atau kebiasaan membaca. Minat baca sangat penting karena berkaitan dengan tingkat literasi, perkembangan pengetahuan, daya pikir kritis, dan kemajuan suatu bangsa.

“Salah satu faktor yang memengaruhi minat baca masyarakat adalah akses terhadap bahan bacaan. Keterbatasan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan dapat berdampak pada rendahnya minat baca masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah mendorong peningkatan minat baca masyarakat dengan memberikan stimulan berupa bantuan bahan bacaan bermutu. Harapannya, ketersediaan bahan bacaan bagi masyarakat semakin baik,” jelasnya.

Selain faktor tersebut, lanjut Anang, terdapat beberapa hal lain yang memengaruhi minat baca masyarakat, antara lain lingkungan keluarga dan pendidikan, kebiasaan masyarakat, teknologi dan media sosial, serta kualitas dan relevansi bahan bacaan.

Ia menambahkan bahwa pendidikan merupakan salah satu fondasi utama dalam membangun peradaban bangsa. Perpustakaan adalah jantung dunia pendidikan, tempat ilmu pengetahuan tersimpan dan dibagikan. Oleh karena itu, ketersediaan bahan pustaka yang berkualitas dan relevan menjadi kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi bersama.

“Pemkab Banjarnegara berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan literasi masyarakat dengan memperkuat peran perpustakaan. Penyerahan bantuan bahan pustaka ini bukan sekadar bentuk bantuan fisik, tetapi merupakan bagian dari upaya bersama dalam membangun generasi yang cerdas, kritis, dan berdaya saing,” katanya.

Anang berharap, buku-buku yang diserahkan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat luas. Ia mengajak seluruh pihak, baik instansi pemerintah, sekolah, lembaga swasta, maupun masyarakat, untuk bersama-sama menjaga dan mengembangkan perpustakaan sebagai pusat ilmu dan budaya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Banjarnegara, Drs. Arief Rahman, ST M.Si, menjelaskan bahwa tujuan program Bantuan Bahan Bacaan Bermutu adalah untuk meningkatkan minat baca dan kecakapan literasi masyarakat, serta memperluas aksesibilitas perpustakaan di berbagai wilayah.

Lebih lanjut, Arief menyampaikan bahwa jumlah perpustakaan yang ada di Banjarnegara saat ini mencapai 784, yang terdiri dari: 184 perpustakaan desa, 3 perpustakaan kecamatan, 416 perpustakaan di tingkat TK, PAUD, RA, SD, dan MI; 108 perpustakaan SMP dan MTs; serta 42 perpustakaan khusus.

“Perpustakaan umum desa/kelurahan, taman bacaan masyarakat, dan perpustakaan rumah ibadah merupakan ujung tombak peningkatan literasi masyarakat di tingkat paling bawah. Kondisi demografis yang sebagian besar penduduknya tinggal di pedesaan menjadikan peran perpustakaan di wilayah tersebut sangat penting dalam pengembangan minat dan budaya baca,” jelasnya.

Ia menegaskan, pengembangan minat dan budaya baca membutuhkan kerja sama dari berbagai elemen masyarakat. Salah satu kendala yang dihadapi perpustakaan saat ini adalah keterbatasan akses koleksi. Banyak perpustakaan masih kekurangan koleksi, sehingga tingkat kunjungan pun masih tergolong rendah.

“Penerima Bantuan Bahan Bacaan Bermutu kali ini berjumlah 44 orang yang merupakan pengelola perpustakaan desa/kelurahan, taman bacaan masyarakat, dan perpustakaan rumah ibadah. Pada tahun 2024 menjangkau 11 lokasi dan tahun 2025 bertambah menjadi 33 lokasi. Buku-buku yang disalurkan ini merupakan bantuan dari Perpustakaan Nasional,” pugkasnya.(*)