Jatengpress.com, Magelang – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar, menyebut sekitar 3 juta jiwa penduduk Indonesia masuk kategori miskin ekstrim.
“Tidak kurang dari 20 juta jiwa miskin dan sekitar 60 juta jiwa lainnya rentan menuju miskin,” katanya, dalam acara Halaqoh Kiai dan Alim Ulama se Jawa Tengah di Asrama Pendidikan Islam (API) ASRI Tegalrejo, Magelang, Senin (23/06/2025).
Kondisi tersebut, lanjut Cak Imin -sapaan akrab Muhaimin Iskandar – masih menjadi tanggungjawab pemerintah dan harus kita pikirkan bersama.
“Bagaimana agar rakyat dan bangsa kita benar-benar bisa segera bebas dari kemiskinan di tengah persaingan global yang keras yang terjadi. Dari perang dagang, perang ekonomi, dan perang fisik yang sesungguhnya,” kata Cak Imin, di forum bertajuk “Pesantren sebagai Simpul Pengentasan Kemiskinan, Pemberdayaan dan Kemandirian Masyarakat”.
Menjawab awak media, dia menyebut 3 langkah yang dilakukan pemerintah untuk mengatai masalah kemiskinan ekstrim. Pertama, mengurangi jumlah pengeluaran. Artinya, banyak subsidi yang dikeluarkan masyarakat miskin ekstrim.
Kedua, meningkatkan pendapatan dan dicarikan pekerjaan. Mereka diberikan keterampilan sebagai bekal mandiri. Ketiga, dipindahkan melalui program transmigrasi atau migrasi antarkota.
Tetapi yang paling utama, menurut Ketua Umum PKB tersebut, problem kemiskinan ditanggulangi secara bersama-sama. Tidak mungkin diatasi secara parsial. Perlu melibatkan banyak pihak seperti tokoh masyarakat, badan amil zakat, badan milantrobi.
“Saya mengkoordinir dengan satu tujuan, untuk percepatan pengentasan kemiskinan,” tandas Cak Imin, sebelum meninggalkan lokasi acara. (TB)