Jatengpress.com, Purworejo – Darurat sampah di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah menjadi perhatian serius. Pasalnya. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di Desa Jetis, Kecamatan Loano saat ini sudah hampir kelebihan kapasitas/overload karena produksi sampah di daerah hampir mencapai 70 ton perhari. Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Purworejo, Alipman Safi’i, usai meninjau langsung kondisi TPA Jetis bersama rombongan Komisi II, Selasa (07/01/2025).
“Terkait sampah, kita saat ini sedang menghadapi persoalan serius. Sampah yang dihasilkan di Purworejo sudah hampir 70 ton perharinya. TPA sudah overload,” kata Ketua Komisi II DPRD Purworejo, Alipman Safi’i.
Dalam kunjungan itu terungkap sejumlah persoalan yang harus mendapat penanganan secepatnya. Sehingga pihanya pun mendukung wacana Dinas Lingkungan Hidup Purworejo yang hendak mengolah sampah menjadi bahan bakar pembuatan semen.
“Di TPA Jetis mengalami kekurangan alat berat karena memang produksi sampah di Purworejo cukup tinggi. Lalu alat pembakar, karena sampah di TPA tidak boleh dibakar begitu saja. Berikutnya muncul dorongan dari warga agar ada upaya relokasi TPA ke tempat lain,” tutur Anggota Fraksi PDI Perjuangan itu.
Lanjutnya, Alipman berharap Dinas Lingkungan Hidup segera menindaklanjuti rencana kerjasama dengan salah satu perusahaan semen tersebut.
“Ya, dengan kerjasama sama itu kami yakin persoalan sampah di Purworejo akan teratasi,” ujarnya.
Dijelaskan Alipman, bahwa jika kerjasama itu terjalin sampah-sampah yang dihasilkan di daerah ini akan digiling hingga berbentuk serbuk. Selanjutnya serbuk sampah itu akan diolah menjadi bahan bakar dalam produksi semen.
“Ini bukan hanya persoalan sampah, dengan kerjasama itu kita berharap akan ada sumbangsih untuk PAD (pendapatan asli daerah). Kami mendukung sekaligus mendorong agar Dinas Lingkungan Hidup segera menjajaki rencana kerjasama itu,” ungkapnya.
Lebih lanjut Alipman menambahkan, dengan begitu, saat ini sudah ada upaya pemerintah daerah untuk menyelesaikan persoalan sampah di Purworejo. Berbagai langkah pemanfaatan sampah sudah berlangsung selama ini. Kendati demikian hal itu belum cukup mampu mengurangi tumpukan sampah yang kian hari kian tinggi.
“Saat ini di TPA Jetis sudah dibangun rumah maggot itu bagus. Maggot sangat baik untuk pakan ternak terutama unggas. Ada juga kegiatan pemanfaatan yang lain, tapi tetap belum maksimal untuk mengurangi volume sampah di sana. Maka kita butuh upaya lain agar volumenya bisa dikurangi,” ucapnya.
Guna mewujudkan rencana pengolahan sampah menjadi bahan bakar pembuatan semen dibutuhkan lahan. Komisi II DPRD Purworejo siap mendukung pemerintah daerah untuk melakukan pengadaan lahan. (AY)
Keterangan foto: Rombongan Komisi II DPRD Saat Meninjau TPA Jetis Purworejo.