Tanam 650 Bibit Pohon, Tandai Kick Off Pemulihan Ekosistem Taman Nasional Gunung Merapi

Jatengpress.com, Magelang – Penanaman 650 bibit pohon, menandai kick off Pemulihan Ekosistem Taman Nasional Gunung Merapi (PE TNGM), Magelang, Selasa, 25 November 2025.

PE TNGM dipusatkan di Desa Dukun, Kecamatan Dukung Kabupaten Magelang, dan serentak diikuti oleh 31 provinsi se- Indonesia.

Sumarno, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah dalam sambutanya mewakili Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, mengatakan,
semua pihak harus memahami fungsi kawasan hutan. Pemerintah provinsi Jawa Tengah telah ditetapkan sebagai penumpu pangan dan industri. Dua hal tersebut bertolak belakang. Namun harus dijaga agar tumbuh bersama sebagai potensi Jateng.

Dalam memenuhi hal itu, ada PR yang dihadapi Jawa Tengah. Yaitu, terkait luas lahan pertanian, sumber daya air untuk menopang pertanian, serta sumber daya manusia untuk tenaga dalam bidang pertanian.

“Kami mengapresiasi penanaman pohon pada lahan kritis sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan harapan untuk masa depan yang lebih baik dengan udara yang bersih, air yang jernih, dan lingkungan yang sehat,” kata Sumarno.

Hadir juga dalam acara tersebut Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Suharto, Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, serta jajaran pemda Magelang dan Balai Taman Nasional.

Kepada media seusai acara Raja Juli mengatakan, penanaman serentak dilakukan di 31 provinsi di Indonesia.
Hal tersebut sejalan dengan asta cita dan ikrar Presiden Prabowo untuk menanam pohon pada 12 juta hektar lahan kritis di Indonesia.

“Kami hadir bersama-sama masyarakat dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan yang mengalami degradasi akibat penambangan pasir, sekaligus komitmen dalam mendukung pemulihan 12 juta hektar lahan kritis yang menjadi ikrar Presiden Prabowo. Kami berterima kasih dengan adanya Perpres nomor 110 Tahun 2025 menambah semangat untuk mengendalikan emisi gas di lingkungan kita,” tandas Raja Juli.

Pemulihan ekosistem untuk TNGM kali ini dilakukan dengan menanam 650 bibit pohon pada satu hektar lahan. Hingga Februari 2026, di lokasi TNGM akan ditanam 33 ribu bibit pohon pada lahan seluas 50 hektar.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan pelepasan elang Jawa dan ratusan burung dalam mendukung pemulihan ekosistem bekas penambangan pasir di Kecamatan Dukun.

Berdasarkan pantauan lokasi yang dilakukan TNGM di Kecamatan Dukun dan Srumbung, open area akibat penambangan seluas 300 hektar.

“Deforestasi lahan ini memerlukan sinergitas legistlatif dan eksekutif, karena menanam pohon adalah investasi oksigen, benteng bencana. Dan yang terpenting adalah jangan hanya semangat menanam tetapi juga merawat,” pungkas Titiek Suharto dalam sambutannya. (*)