Menteri PU Ajak Swasta dan BUMN Keroyokan Atasi Tanggul Jebol di Grobogan

TINJAU PENANGANAN TANGGUL JEBOL : Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo (dua dari kiri) mendengarkan penjelasan dari Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Fikri Abrurachman (kiri), didampingi Bupati Grobogan, Sri Sumarni (kanan), saat meninjau penanganan dampak tanggul Sungai Tuntang yang jebol di Desa Tinanding, Kecamatan Godong, Grobogan, Selasa (28/1/2025) sore. Foto : Jatengpress.com/Sucipto

Jatengpress.com, Grobogan – Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo mengajak kalangan kontraktor swasta maupun BUMN, untuk keroyokan membantu mengatasi dampak tanggul jebol Sungai Tuntang di wilayah Kabupaten Grobogan.

Sesaat setelah tanggul jebol Sungai Tuntang di wilayah Gubug, Grobogan yang terjadi Kamis (23/1/2024) pekan lalu, Dody langsung menelepon sejumlah kontraktor yang sedang bekerja di Grobogan untuk bersama-sama turut membantu mengatasi kondisi darurat, dimana banjir melanda Grobogan, bersama Pemkab Grobogan dan BBWS Pemali Juana, serta pihak terkait lainnya.

“Di beberapa tempat juga kita lakukan hal yang sama (keroyokan mengatasi dampak tanggul jebol), ini kerjasama semua pihak mas. Tidak cuma dari PU tapi juga kontraktor-kontraktor yang terkait, ada karya ada swasta.
Karena ini kan penanganan bencana ya jadi saya mengimbau kepada semua teman yang punya pekerjaan di sekitar area sini di Grobogan dan sekitarnya. Saya yang menelepon ke mereka semua minta tolong mereka turun. Karena kalau tidak keroyokan gini Ndak bisa cepat mas,” papar Dody kepada wartawan, saat meninjau dampak tanggul jebol Sungai Tuntang di wilayah Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug, Grobogan, Selasa (28/1/2025) sore.

Menteri didampingi Kepala BBWS Pemali Juana, Fikri Abdurrachman ST MSc, dan Bupati Grobogan, Sri Sumarni juga meninjau banjir yang merendam sawah di Desa Tinanding Kecamatan Godong,
dan Dusun Mintreng, Desa Baturagung, Gubug.

Penanganan dampak tanggul jebol Sungai Tuntang dilakukan di desa-desa tersebut lantaran merendam ratusan hektar lahan pertanian. BBWS Pemali Juana bergerak cepat bersama kalangan swasta dan semua unsur terkait untuk mengatasi tanggul Sungai Tuntang yang jebol.

“Penanganan lahan pertanian sementara kita keringkan dulu dengan cepat baru kemudian kita benahi tanggulnya. Pelan pelan. Semua masih bersifat sementara, tapi ke depan kita rencanakan revitalisasi di beberapa titik.
Juga beberapa bangunan di sekitar area,” kaya Dody didampingi Kepala BBWS Pemali Juana, Fikri Abdurachman.

Saat kunjungan tersebut, di lokasi Desa Tinanding Kecamatan Godong terlihat tiga excavator dan satu bulldozer bekerja menutup tanggul yang jebol.

Sedangkan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana, Fikri Abdurrachman mengatakan, penanganan yang dilakukan untuk menutup tanggul yang jebol, dengan mempertebal serta meninggikan tanggul darurat.

“Kami mengoptimalkan penggunaan alat berat untuk mempercepat penutupan tanggul yang menyebabkan banjir. Sehingga kita berharap tanggul cepat tertutup agar aktivitas masyarakat bisa kembali normal. Hari ini Insya Allah sudah tertutup dan dilanjutkan perkuatan dan peninggian tanggul,” terangnya, mendampingi Menteri PU Dody Hanggodo.

Sedangkan pembuatan tanggul darurat di Desa Papanrejo dilakukan untuk mempercepat difungsikannya kembali rel KA yang tergerus oleh air banjir luapan Sungai Tuntang.

Saat kunjungan Menteri PU bersama BBWS Pemali Juana, di lokasi terlihat 22 excavator dan tiga buldozer dari BBWS Pemali Juana bekerja menutup tanggul yang jebol.

Fikri mengungkapkan, ditargetkan tiga minggu pekerjaan darurat tersebut bisa rampung, untuk selanjutnya dilakukan pembangunan permanen. Untuk jangka panjang, penanganannya sedang disiapkan desain maupun teknisnya oleh Balai Besar Wilayah Sungai BBWS Pemali Juana, baik di hilir maupun hulu Sungai Tuntang.

Bupati Grobogan, Sri Sumarni mengungkapkan akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang, keluarga terdampak mencapai 8000 KK di 14 kecamatan dan 98 desa.

“Selain Sungai Tuntang, ada 22 titik lain yang jebol, dan langganan setiap tahun. Di Desa Tinanding itu langganan setiap tahun,’ kata Sri Sumarni. (Cip)