Siksorogo Lawu 2025, Sport Tourism Penggerak Ekonomi

Jatengpress.com, Karanganyar – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mendorong evaluasi atau perbaikan dari setiap penyelenggaraan kegiatan pariwisata olahraga (sport tourism). Sebab olahraga ini mampu menjadi salah satu instrumen penggerak ekonomi.

Hal itu dikatakan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, usai mengikuti Siksorogo Lawu Ultra 2025, di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Minggu, 7 Desember 2025.

Mewakili gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan wakil gubernur Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), Sekda menambahkan, sport tourism cukup mudah mendatangkan orang dari luar Jawa Tengah. Seperti pada kejuaraan olahraga lari. Karena itu harus ada evaluasi perbaikan pada setiap event supaya bisa memberikan kesan bagi orang untuk kembali lagi.

“Sesuatu pasti harus ada perbaikan. Ya, menurut kita baik, belum tentu menurut orang baik. Makannya harus meminta masukan dari masyarakat, dari semua stakeholder. Apa yang masih kurang?,” katanya.

Dia mencontohkan pada event olahraga lari, terdapat titik-titik jalur yang krusial pertemuan pelari dan lalu lintas kendaraan umum. Maka pada titik-titik penyeberangan bagi pelari, petugas penjaga atau marshall harus ada dan selalu siap.

Menurut Sumarno, hal tersebut, dalam Siksorogo Lawu Ultra 2025 ini sudah cukup baik dibandingkan penyelenggaraan tahun lalu. Hal itu sejalan dengan jumlah peserta yang berkembang pada tahun ini.

Sumarno menjelaskan penyelenggaraan Siksorogo Lawu Ultra dalam dua hari 6-7 Desember 2025 hampir menyedot 6 ribu orang. Terbanyak pada kategori 30 km yang mencapai 1.600 orang.

Terdapat enam kategori lari yang memanjakan pelari (runners). Di antaranya 7 km, 15 km, 30 km, 50 km, 80 km, dan 120 km.

“Alhamdulillah untuk penyelenggaraan tahun 2025 ini menurut pengamatan saya jauh lebih baik dibanding tahun 2024 kemarin. Mudah-mudahan ini menjadi trigger untuk wisata di Jawa Tengah ya,” ucapnya.

Sumarno mengatakan beberapa poin penting dalam evaluasi semua event sport tourism. Pertama soal keselamatan peserta, hingga pelibatan masyarakat setempat. Seperti cheering atau sorak sorai dari masyarakat, yang mampu menebarkann kesan gembira kepada para pelari.

Chandra Ashiddiq (35), salah satu peserta asal Kota Surakarta, mengatakan, telah menemui banyak pelari yang datang dari luar Kabupaten Karanganyar. Diharapkannya ada perbaikan untuk penyelenggaraan Siksorogi Lawu Ultra pada tahun depan supaya semakin menarik minat banyak orang.

Apalagi, kata dia, euforianya masyarakat yang hadir tampak jelas untuk perkembangan sektor perekonomian. Melalui event itu banyak sekali tempat-tempat wisata dan juga penginapan-penginapan termasuk homestay penuh.

“Tadi juga saya ketemu dengan teman dari Makassar sampai kesini. Itu membuat bergairah ya, hususnya sektor pariwisata di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah,” katanya yang ikut dalam kategori 7 km tersebut. (*)