Peraih Medali Olimpiade Beijing Ramaikan Bank Jateng Borobudur Marathon 2025

Jatengpress.com, Magelang – Ajang Bank Jateng Borobudur Marathon 2025 akan dimeriahkan kehadiran atlet lari maraton kelas dunia. Salah satunya adalah pelari asal Kenya, Edwin Cheruiyot Soi, peraih medali perunggu nomor 5.000 meter pada Olimpiade Beijing 2008.

Edwin mengaku mengikuti Borobudur Marathon merupakan salah satu impiannya. Apalagi, ajang lari kebanggaan Jawa Tengah tersebut, sudah resmi menyandang status Elite Label dari World Athletics.

“Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada organisasi yang telah mengundang saya ke sini. Sebenarnya, sudah menjadi impian saya untuk datang dan berkompetisi di sini,” kata Edwin dalam konferensi pers di Hotel Artos, Kabupaten Magelang, Sabtu (15/11/2025) sore.

Edwin mengungkapkan, selain berkompetisi, ia memang sudah lama ingin mengunjungi Indonesia. Kedatangannya kali ini menjadi yang pertama di sepanjang kariernya.

“Saya sudah berkeliling dunia. Akan tetapi saya belum pernah ke Indonesia, dan saya saya sangat menghargainya” ujarnya.

Ia menyebut, dapat berlari bersama para peserta Borobudur Marathon adalah sebuah kehormatan. Moment ini juga diyakininya akan menjadi pengalaman berharga dalam hidupnya.

“Saya senang diundang kesini, untuk berkompetisi bersama kalian. Ini merupakan suatu kehormatan. Saya pikir berlari di sini, akan menjadi salah satu hal terbaik dalam hidup saya,” ucapnya.
Edwin juga menyampaikan kekagumannya terhadap masyarakat Kabupaten Magelang, daerah yang menjadi rumah bagi Candi Borobudur—salah satu keajaiban dunia.

“Saya yakin kalian semua akan berlari bersamaku besok,” kata pelari berusia 39 tahun itu.

Edwin mengaku telah menyiapkan diri selama enam bulan terakhir, sejak pertama kali mengetahui informasi tentang ajang ini. Ia bahkan menargetkan pemecahan rekor lintasan.

“Itu impian saya. Saya sangat siap dan berharap Insya Allah bisa menang besok. Meskipun menantang, saya akan mencoba,” katanya.

Menurut Edwin, rute berliku dan berbukit memberikan tantangan tersendiri, terutama pada bagian yang dikenal sebagai tanjakan cinta. Selama ini, spot itu menjadi daya tarik bagi para pelari.

Sementara itu, salah satu pelari muda Indonesia, Jingga yang berusia 17 tahun, juga tak kalah antusias menyambut lomba besok. Baginya, ajang ini bukan sekadar kompetisi, melainkan kesempatan belajar dari para senior.

“Ini tentang menyebarkan energi positif untuk teman-teman muda lainnya di luar sana,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno menyampaikan bahwa, Borobudur Marathon 2025 telah memasuki tahun penyelenggaraan kesembilan. Tahun ini terjadi peningkatan jumlah peserta dibandingkan 2024.

“Ada 11.500 pelari yang berpartisipasi, dan diikuti peserta dari 38 negara,” bebernya.(*)