Borobudur Marathon 2025 Diikuti 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Lebih dari Rp 73 Miliar

Jatengpress.com, Magelang – Ajang Bank Jateng Borobudur Marathon 2025 akan dimulai, Ahad, 15 November 2025. Tercatat ada 11.500 peserta dari 38 negara bakal mengikuti ajang lari yang telah mendapat predikat Elite Label dari World Athletics pada tahun ini.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengatakan, jumlah peserta bertambah 1.000 orang dibandingkan pada 2024 sebanyak 10.500 pelari. Dengan jumlah peserta yang naik, diprediksi perputaran ekonomi bakal meningkat lebih dari Rp 73,9 miliar yang pernah dicapai tahun 2024

“Kita ingin mendorong lebih perputaran ekonomi yang ada di kawasan,” katanya dalam konfersensi pers Bank Jateng Borobudur Marathon 2025, di Hotel Artos, Kabupaten Magelang, Sabtu, 15 November 2025 sore.

Prediksi itu berdasarkan data perputaran ekonomi yang naik pada penyelenggaraannya. Tercatat data perputaran ekonomi Borobudur Marathon 2017 Rp1,5 miliar. Pada 2018 meningkat Rp 26,5 miliar. Kemudian 2019 bertambah menjadi 30,5 miliar. Data terakhir pada 2023 Rp61,6 miliar, dan 2024 meningkat menjadi Rp73,9 miliar.

“Dan tentu saja kami berharap pada tahun 2025 ini jauh lebih meningkat lagi, karena dari sisi partisipasi juga meningkat,” ucap Sumarno.

Untuk lebih meningkatkan perputaran ekonomi, kata dia, masih terdapat tantangan. Pekerjaan itu berupa meningkatkan lama menginap di Kabupaten Magelang khususnya.

Dia mengatakan, target lama menginap pada gelaran event diharapkan bisa setidaknya tiga hari. Maka, katanya, tiap penyelenggaraannya dilakukan evaluasi.

“Kita sangat-sangat mengharapkan, dampaknya terhadap teman-teman UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah),” katanya.

Menurut Sumarno, kekuatan ekonomi di Jawa Tengah, salah satunya didorong oleh sektor konsumsi. Di mana UMKM punya peran signifikan di sana. Bahkan, katanya, pada saat Covid-19, UMKM jadi penggerak ekonomi yang paling bertahan.

Lebih lanjut, dia mengatakan, ajang pariwisata olahraga (sport tourism) terus digarap oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk dalam mengungkit ekonomi wilayah. Untuk itu butuh dukungan dan kolaborasi lintas stakeholder.

Sebagai penyelenggara acara ini, Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Haryo Damardono, mengatakan, selama sembilan tahun penyelenggaraan Bank Jateng Borobudur Marathon, berhasil menjadi ruang bagi ribuan kisah. Cerita itu tentang semangat, perjuangan, dan kebersamaan yang tumbuh di lintasan, serta di hati masyarakat Jawa Tengah.

“Tahun ini, kami ambil tema ‘Stride to Glory’, sebagai ajakan untuk merayakan setiap langkah dalam perjalanan panjang menuju kejayaan. Di mana lahir
dari kerja sama, konsistensi, serta cinta terhadap Magelang dan Jawa Tengah,” katanya.

Ketua Yayasan Borobudur Marathon, Liem Chie Ahn, mengatakan, dalam perjalanan menuju satu dekade penyelenggaraan event tersebut telah bermetamorfosis menjadi gerakan kebersamaan
seluruh elemen yang terlibat. Termasuk masyarakatnya, di mana tumbuh bersama, saling menguatkan, dan membawa nama Magelang serta Jawa Tengah. (*)

Terbaru