Jatengpress.com, Semarang – Untuk mencegah risiko penyakit menular, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Tengah terus mengampanyekan gerakan cuci tangan pakai sabun (CTPS) kepada masyarakat luas.
Kali ini, gerakan CTPS dikampanyekan di lingkungan Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin, Gunungpati, Kota Semarang, Kamis (16/10/2025). Kegiatan itu sekaligus memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia 2025.
Ketua Bidang IV TP PKK Jateng, Lucia Tri Harso mengatakan, dengan mengusung tema ‘Be a Handwashing Hero’, pihaknya mengajak sebanyak 353 orang santri untuk menjadi pahlawan cuci tangan.
Dia melanjutkan, kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan santri tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, agar terhindar dari berbagai macam penyakit.
“Melalui peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia ini, diharapkan dapat menumbuhkan perilaku anak-anak untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat,” beber Lucia.
Sementara Ketua TP PKK Jateng, Nawal Arafah Yasin, dalam sambutannya, yang dibacakan Ketua TP PKK Kota Semarang, Lies Iswar Aminuddin, menekankan, budaya cuci tangan sangat penting untuk mengurangi risko penyakit menular sekitar 40 hingga 60 persen.
“Banyak peyakit seperti diare, flu, dan deteksi lainnya, dicegah dengan mencuci tangan yang benar,” ungkap dia.
Lies Iswar melanjutkan, gerakan cuci tangan pakai sabun merupakan tindak lanjut dari komitmen pemerintah, untuk memastikan akses dan ketersediaan fasilitas cuci tangan, terpenuhi di setiap lingkungan.
Menurut data BPS, pada 2023, sebanyak 80,15 persen rumah tangga di Indonesia sudah memiliki fasilitas cuci tangan, yang dilengkapi dengan sabun dan air. Sementara, di Jawa Tengah sebanyak 86 persen rumah tangga punya fasilitas cuci tangan.
Dikatakan, lingkungan pendidikan dipilih sebagai lokasi kampanye gerakan cuci tangan, karena tempat berkumpulnya anak-anak. Selain itu, anak-anak juga rentan terkena penyakit.
“Kebiasaan cuci tangan dengan sabun bisa dikenalkan sejak kecil, dan sekolah merupakan tempat ideal untuk membuat kebiasaan hidup bersih dan sehat,” ucap Lies.
Pada kegiatan itu, anak-anak tidak hanya diajarkan secara teori, tetapi juga melakukan praktik langsung dengan kran air yang ada di kompleks pesantren.
Lebih lanjut, TP PKK Jateng mengajak para santri untuk menerapkan budaya cuci tangan pakai sabun, untuk menciptakan perilaku hidup bersih dan sehat.
“Mari bersama biasakanlah mencuci tangan pada waktu-waktu kritis, untuk mencegah penyebaran kuman dan penyakit,” beber Lies.
Bersamaan dengan peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia 2025, TP PKK menggandeng pemprov dan Baznas, mengadakan berbagai kegiatan dan bantuan di Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng menyerahkan sebanyak 353 sarung dan mukena, serta pelatihan budidaya jamur tiram untuk santri MA pada awal November 2025.
Kemudian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disikbud) menyalurkan bantuan 150 paket alat tulis, serta Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) memberikan 100 eksemplar buku bacaan.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispermadesdukcapil) mengadakan pelayanan Kartu Identitas Anak (KIA). Selain itu juga digelar layanan Spesialis Dokter Keliling (Speling) dari RSUD Kota Semarang, yang merupakan dukungan terhadap program Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin. (*)