Jatengpress.com, Semarang – Sebanyak 5.750.525 orang tercatat sebagai penerima manfaat dari realisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Tengah per 16 Oktober 2025.
Penerima manfaat tersebut terdiri dari siswa TK–SMK, ponpes, serta kelompok ibu hamil (bumil), ini menyusui (busui), dan balita.
Adapun jumlah Stasiun Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jawa Tengah tercatat sudah ada 1.836 unit, terdiri dari SPPG Mitra, SPPG Polri, SPPG TNI, dan SPPG Ponpes.
“MBG merupakan program pemerintah pusat yang tentu harus didukung pemerintah daerah. Oleh karena itu, akselerasi di Jawa Tengah terus dilakukan,” ungkap Ahmad Luthfi Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, usai peresmian SPPG Polrestabes Semarang di kompleks Asrama Polisi Gedawang, Banyumanik, Kota Semarang, Jumat, 17 Oktober 2025.
Dijelaskan, langkah Pemprov Jateng dalam pengawalan program MBG di antaranya dengan membentuk Satgas MBG untuk percepatan pembangunan SPPG, pendirian posko aduan masalah MBG yang berada di kabupaten/kota. Layanan aduan tersebut beroperasi selama 24 jam.
Selain itu, Ahmad Luthfi juga mengetatkan pengawasan keamanan pangan yang telah dilaksanakan di 101 SPPG pada 28 kabupaten/kota. Gubernur juga mendorong secara aktif agar ada akselerasi penerbitan sertifikat laik higiene dan sanitasi (SLHS). Jumlah dapur yang telah bersertifikat SLHS ada 83 titik.
“Ini sudah disosialisasikan dan kita masifkan di seluruh kabupaten/kota di wilayah kita. Verifikasi SLHS tersebut untuk menjamin agar tidak ada lagi anak-anak yang terpapar atau keracunan,” jelas Ahmad Luthfi.
Sementara itu, Polda Jawa Tengah menjadi yang terbanyak dalam pendirian Stasiun Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri se Indonesia. Dari 672 SPPG Polri yang ada di Indonesia, 100 di antaranya berdiri dan beroperasional di Jawa Tengah.
“Jawa Tengah adalah yang terbanyak (untuk SPPG Polri). Ini masuk SPPG ke 672 dan akan terus melakukan pembangunan untuk bisa mencapai target 1.000 lebih SPPG (se-Indonesia),” kata Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo
Secara bersamaan, Kapolri juga meluncurkan operasional 35 unit SPPG dan groundbreaking kurang lebih 27 SPPG. Dengan tambahan 35 unit SPPG tersebut, total sudah ada 100 SPPG Polri yang ada di wilayah Jawa Tengah.
Ia berharap, SPPG Polri yang dibangun di Jawa Tengah dapat memberikan manfaat kepada 400 ribu orang penerima, dan memberikan lapangan pekerjaan untuk sekitar 5.000 orang.
Untuk menjamin kualitas makanan dan mengantisipasi adanya hal yang tidak diinginkan, Kapolri mewanti-wanti saat mengecek SPPG di Gedawang. Mulai dari proses penerimaan bahan baku, sistem penyimpanan bahan baku, sampai tempat dan media pencucian ompreng dan alat masak.
Kapolri meminta seluruh SPPG Polri agar menerapkan SOP ketat terkait higienitas dan kualitas makanan. Personel juga dipesan agar ikut mengawal dari distribusi sampai pascamakan. Pantauan harus dilakukan setiap hari untuk mengontrol kualitas makanan.
“Makanan juga cek kandungan gizinya, sebelum didistribusikan juga dilakukan tes makanan. Semua berjalan. Seluruh wilayah juga melakukan SOP SPPG Polri. Sudah berjalan dan memastikan makanan dalam kondisi baik. Setelah makan anak-anak juga dalam kondisi aman,” kata Listyo Sigit. (*)