Jatengpress.com, Magelang – Program Spesialis Keliling (Speling) yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi terus berlanjut. Kali ini, program yang memberikan layanan kesehatan gratis kepada masyarakat itu hadir di Desa Kragilan, Kecamatan Pakis, Magelang, kemarin.
Udara sejuk pegunungan menyelimuti desa yang berada di lereng Merbabu itu. Masyarakat sedari pagi berduyun menuju Balai Desa. Mereka ingin mendapatkan layanan kesehatan gratis dari para dokter spesialis. Di antaranya dihadirkan dari RS Moewardi, RSJD Arif Zainudin, RSUD Candi Umbul, dan Balkesmas Magelang.
Siska Rahma Handayani, warga Desa Kragilan, memanfaatkan kesempatan itu untuk memeriksakan kehamilannya. Ia mendapat pelayanan yang ramah dari dokter yang bertugas.
“Iya tadi aku periksa kehamilan. Alhamdulillah dilayani dengan baik dan ramah,” katanya.
Ia mengaku senang karena Speling berbeda dengan cek kesehatan seperti biasanya. Kali ini, cek kesehatan dilayani langsung oleh dokter spesialis.
“Kalau harus ke spesialis itu jaraknya jauh. Jadi program ini sangat membantu saya,” lanjutnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, menyampaikan, kegiatan Speling selalu mendapat respon positif dari masyarakat. Misalnya di Desa Kragilan yang mulanya ditargetkan 152 orang, justru yang datang 162 orang.
“Kehadiran Speling selalu mendapat sambutan antusias dari warga,” ujarnya.
Dijelaskan, pasien terbagi dalam beberapa pelayanan. Pelayanan spesialis penyakit dalam sebanyak 77 orang, pemeriksaan anak 30 orang, pemeriksaan spesialis paru sebanyak 21 orang.
Selain itu, pemeriksaan spesialis jiwa sebanyak 5 orang, dan pemeriksaan spesialis kandungan/Obgyn 18 orang.
Hingga saat ini, program Speling di Jawa Tengah telah menjangkau 422 desa di 35 kab/kota dengan total sasaran 46.882 orang.
Meliputi berbagai pemeriksaan kesehatan seperti TBC, kanker serviks, ibu hamil (ANC), kesehatan jiwa, dan pengukuran tekanan darah serta gula darah. Data ini menunjukkan pelaksanaan program yang aktif dalam menyediakan layanan kesehatan gratis dan menjangkau masyarakat di berbagai pelosok desa.
“Program ini adalah inisiatif kolaboratif antara Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan pemerintah kabupaten/kota. Program ini juga memberikan kesempatan bagi dokter puskesmas untuk mendapatkan ilmu dan pelatihan dari dokter spesialis yang bertugas,” ungkapnya. (*)