Jatengpress.com, Magelang – Ternyata, manfaat BPJS Kesehatan juga dianggap sebagai kebutuhan dasar di kalangan kawula muda. Di antaranya ada Annisa Lestari, mahasiswi Universitas Tidar Magelang.
Remaja asal Dusun Jangkungan, Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, beranggapan, kepesertaan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan hal penting untuk menjaga keamanan saat menghadapi risiko kesehatan.
Selain kuliah, mahasiswi jurusan Ilmu Administrasi Negara ini juga aktif mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang mempertemukannya langsung dengan dunia kerja.
“Sakit itu tidak bisa ditebak kapan akan terjadi. Punya jaminan kesehatan sejak dini, akan membantu kita tidak sampai kelabakan dalam urusan biaya. Semoga pelayanannya semakin baik, begitu pula digitalisasinya, dan makin banyak orang yang sadar akan pentingnya ikut JKN,” ujar Annisa.
Annisa terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan sejak kecil, tepatnya saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar. “Awalnya terdaftar melalui ayah saya. Tapi sekarang saya peserta mandiri kelas 3 setelah tak lagi ditanggung oleh perusahaan melalui orangtua saya,” ungkap Annisa.
Dia bahkan memastikan seluruh anggota keluarganya telah terdaftar dalam program JKN.
Selama menjadi program BPJS, Annisa selalu mendapatkan pelayanan sangat baik. Gadis ini sering menggunakan layanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti klinik dan selalu dilayani secara profesional.
“Setiap kali berobat menggunakan BPJS Kesehatan. Prosesnya lancar, tidak dipersulit, dan dilayani dengan ramah. Saya tidak pernah merasa dibedakan dalam hal pelayanan hanya karena status kelas atau jenis kepesertaan,” katanya.
Terkait kemudahan akses lewat aplikasi Mobile JKN, dia melihat sebagai nilai tambah. Dalam kehidupan mahasiswa yang dinamis dan sering dihadapkan pada aktifitas yang padat, kepraktisan menjadi hal utama.
“Aplikasi ini sangat membantu karena praktis dan informatif, apalagi ketika lupa membawa kartu fisik. Tidak perlu khawatir kalau kartu tertinggal. Semua sudah ada dalam genggaman,” tambah Annisa.
Dalam hal pembayaran iuran, Annisa juga tak merasa kerepotan. Karena dia memilih sistem pembayaran autodebit yang membayar iuran bulanan secara otomatis. Tak perlu repot mengecek jatuh tempo setiap bulan atau khawatir menunggak.
“Selama menjadi peserta, saya juga tidak pernah dimintai biaya tambahan di luar iuran bulanan,” ujarnya.
Sebagai peserta aktif dari kalangan generasi muda, Annisa pun berharap, agar BPJS Kesehatan terus berinovasi, terutama dalam memperluas jangkauan layanan digitalnya. Edukasi dan perihal sosialisasi Mobile JKN perlu untuk ditingkatkan hingga ke daerah.
“Aplikasi Mobile JKN perlu ditingkatkan performanya dan keandalannya, serta dilakukan sosialisasi lebih maksimal, khususnya ke desa-desa. Sehingga masyarakat pedesaan juga dapat merasakan kemudahan dan manfaat layanan digital BPJS secara optimal,” tuturnya.
Annisa juga menekankan pentingnya edukasi yang berkelanjutan kepada masyarakat, terutama generasi muda. Menurutnya, banyak anak muda yang masih menyepelekan perlindungan kesehatan karena merasa masih dalam kondisi prima.
Annisa juga berharap, BPJS Kesehatan terus hadir dengan layanan yang makin ramah serta mampu dijangkau oleh semua kalangan. (TB)