Public Health Data Theatre Diresmikan, Purbalingga Siap Jadi Model Pengambilan Kebijakan Kesehatan Berbasis Data

Jatengpress.com, Purbalingga – Pemerintah Kabupaten Purbalingga resmi meluncurkan Public Health Data Theatre (PHDT), Rabu (9/7/2025), sebagai bagian dari implementasi Project SPHERES (Scalable Public Health Empowerment Research and Education Sites). PHDT yang berlokasi di lantai 2 Dinas Kesehatan Purbalingga ini merupakan hasil kolaborasi Pemkab Purbalingga dengan Oxford University Clinical Research Unit (OUCRU) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif menyampaikan, kehadiran PHDT menjadi langkah penting dalam transformasi kebijakan kesehatan dari pendekatan konvensional menuju berbasis data. Dashboard interaktif ini akan berfungsi sebagai pusat pemantauan data kesehatan masyarakat secara real-time, sehingga keputusan strategis dapat diambil dengan cepat, tepat, dan terukur.

“Diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Purbalingga secara konsisten dan kontinyu,” kata Bupati.

PHDT mampu memantau secara harian jenis penyakit yang terdeteksi di pelayanan kesehatan, wilayah persebarannya, kelompok usia yang terdampak, hingga asal fasilitas kesehatan. Selain itu, analisis mendalam juga tersedia, misalnya untuk memantau indikator kesehatan ibu hamil dan nifas seperti berat badan, tekanan darah, hingga lingkar lengan, yang datanya bersumber dari sistem E-Kohort, E-Puskesmas, ASIK, dan Sgizi.

Bupati Fahmi menekankan pentingnya akurasi dan kelengkapan data dari seluruh fasilitas kesehatan termasuk rumah sakit, untuk memastikan PHDT dapat berfungsi optimal dalam merespons berbagai isu kesehatan seperti potensi wabah. Dengan data yang lengkap, kebijakan tidak lagi bersifat parsial, melainkan menyeluruh dan berbasis bukti. Ia menambahkan bahwa implementasi data PHDT akan mendukung baik upaya preventif maupun kuratif di bidang kesehatan.

“Misal nanti membutuhkan suatu kebijakan cepat, urgen, data ini bisa didapatkan dengan baik dan diperlihatkan dengan baik maka saya yakin bisa disikapi dengan baik juga,” katanya.

Untuk mendukung operasional PHDT, Dinkes telah menunjuk Puskesmas Serayularangan sebagai puskesmas flagship. Kepala Dinkes Purbalingga, dr Jusi Febrianto menjelaskan bahwa setiap tiga bulan bertahap seluruh puskesmas di Purbalingga berkontribusi pada sistem ini. “Fasilitas ini juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan, seperti program koas bagi mahasiswa Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM),” kata Jusi.

Launching PHDT ini turut dihadiri oleh Perwakilan OUCRU Indonesia Anuraj H. Shankar, pejabat Kementerian Kesehatan RI, serta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Tim SPHERES juga melakukan demo sistem yang memperlihatkan kemampuan PHDT dalam menyajikan data kesehatan secara komprehensif dan analitis sesuai standar Kemenkes.

Purbalingga menjadi salah satu dari dua daerah di Indonesia yang terpilih untuk menjalankan Project SPHERES, bersama Kabupaten Lombok Barat. Terpilihnya Purbalingga merupakan bentuk apresiasi atas capaian sebagai peringkat kedua dalam Kompetisi Kabupaten Katalon pada Maret 2025 lalu, yang menilai kesiapan daerah dalam mengadopsi transformasi sistem kesehatan berbasis teknologi.(*)