Jatengpress.com, Yogyakarta – Program Corporate Social Responsibility (CSR) saat ini telah berkembang menjadi lebih berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang. Peran aktif dalam program CSR juga dilakukan PT Sarihusada Generasi Mahardika (SGM) yang berdiri sejak 1954 di Yogyakarta.
Bekerjasama dengan Bappeda Kota Yogyakarta, Forum TSLP Kota Yogyakarta, Pemkot Yogyakarta, Human Intitiative DIY, dan Rumah Zakat DIY, PT SGM menyelenggarakan acara bertajuk: Aksi Kolaborasi CSR yang digelar di Ruang Yudistira Balaikota Yogyakarta, Senin (17/03).
Forum itu dimanfaatkan oleh PT SGM bersama mitra untuk melaporkan program CSR yang sudah dan akan dikerjakan di Kota Yogyakarta. Salah satunya, merehab 5 rumah terdampak bencana 2024.
Selain itu, PT SGM melaksanakan Kick of Program 1.000 HPK Si Penting (Hari Pertama Kehidupan Aksi Pencegahan Stunting). Pada 2025, program ini akan menyasar Kelurahan Sorosutan dan Tahunan, di Kemantren Umbulharjo.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyampaikan aspresiasi kepada PT SGM dan Human Intitiative atas komitmennya dalam mendukung upaya penurunan Stunting di Kota Yogyakarta.
“Mari kita jadikan kick of 1.000 HPK Si Penting 2025 sebagai momentum untuk semakin memperkuat sinergi dan aksi nyata bagi kesehatan ibu dan anak,” ajaknya, dalam acara yang dihadiri OPD dan stakeholder terkait.
Hasto Wardoyo juga mengapresiasi Rumah Zakat yang telah melaksanakan renovasi rumah terdampak bencana. Menurut dia, kolaborasi bersifat gotong royong itulah yang menjadi modal kuat untuk mengakselerasi pembangunan di Yogyakarta.
“Mari kita kuatkan dan eratkan semangat persatuan kita dan memberikan manfaat sepenuhnya untuk pembangunan Kota Yogyakarta, terutama bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” serunya.
Joko Yulianto, Factory Director Danone Specialized Nutrition East, mengatakan, Danone Impact Journey mempunyai 3 pilar utama. Yakni, meningkatkan kesehatan melalui pangan, pelestarian lingkungan dan berkembang bersama karyawan dan komunitas.
“Sarihusada menjalankan operasional perusahaan, termasuk di dalamnya program tanggungjawab sosial dan lingkungan perusahaan (CSR),” ujarnya.
Dalam perjalanan CSR, menurut dia, PT SGM telah berkontribusi terhadap pembangunan wilayah di Kota Jogja. Beberapa yang telah dilaksanakan pada 2024, seperti Aksi Pencegahan Stunting, Sampahku Tanggungjawabku, rehabilitasi rumah pasca bencana yang memberikan manfaat kepada lebih dari 1.000 orang.
Hal itu, kata Joko, tentu tidak lepas dari sinergi kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemkot Yogyakarta, NGO/LSM, masyarakat, media massa, akademisi dan sektor swasta lainnya. Intinya, semua itu demi satu tujuan, meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia guna mendukung generasi emas 2045.
“Stunting merupakan masalah serius yang dapat berdampak signifikan bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Karena itu edukasi mengenai pencegahan stunting sangat penting, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan sebagai periode krusial yang menentukan kualitas kesehatan dan perkembangan anak di masa depan,” urainya.
Melalui program 1.000 HPK Si Penting, lanjut Joko Yulianto, PT SGM berupaya memberikan edukasi dan literisasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mencegah stunting. (*)