Guna Tekan Angka Stunting, MPKU Muhammadiyah – Danone Indonesia Gelar Edukasi Akbar Sekolah Sehat 

Magelang, Jatengpress.com – Mempertegas posisi sebagai mitra strategis Pemerintah Indonesia dalam menekan angka stunting nasional, Danone Indonesia memperluas kemitraan dengan Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk melaksanakan “Edukasi Akbar Program Sekolah Sehat Menuju Indonesia Emas 2045.

Kegiatan dilaksanakan dalam rangka Hari Gizi Nasional 2025 diresmikan oleh dr Mochamad Syafak Hanung Sp A MPH (Wakil Ketua MPKU Muhammadiyah) dan Astri Wahyuni (Public Affairs and Sustainablity Director Danone Indonesia), dengan disaksikan oleh Sepyo Achanti, Pj Bupati Magelang.

Terselenggara secara hybrid, kegiatan ini berhasil memecahkan Rekor MURI untuk program edukasi dengan jumlah peserta sebanyak 27.000 siswa dan 556 guru SD, SMP, SMA dan SMK dari 352 sekolah Muhammadiyah di 4 kabupaten Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.

Septo Achanto mengapresiasi inisiatif Danone Indonesia dan MPKU PP Muhammadiyah. Jika tidak ditangani dengan baik, stunting dapat mengakibatkan permasalahan serius. Bagi individu yang terdampak maupun bagi bangsa.

Anak dengan stunting, kata Sepyo, rentan terserang berbagai penyakit, gagal tumbuh yang berpengaruh kepada kemampuan kognitif dan rendahnya tingkat pendidikan sehingga sulit bersaing di dunia kerja dan berpotensi mendorong tingginya angka kemiskinan.

Edukasi gizi kepada guru dapat meningkatkan keterampilan dalam menilai status gizi siswa. (istimewa)

“Selain itu, anemia yang menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia terutama remaja putri, turut berperan dalam memperburuk permasalahan stunting,” ujarnya.

Oleh karena itu, untuk mempercepat penurunan angka stunting nasional dibutuhkan upaya kolaborasi multisektor terutama dalam bentuk edukasi. Misal, mengkampanyekan penerapan pola makan gizi seimbang dengan memperhatikan asupan zat besi, mengkonsumsi tablet tambah darah dan meningkatkan literasi warga sekolah tentang hidup sehat.

Astri Wahyuni menambahkan, Danone Indonesia tidak hanya berkomitmen menghadirkan produk nutrisi dan air minum yang berkualitas, tetapi juga turut mendukung berbagai inisiatif yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan gizi dan keberlanjutan lingkungan.

Betangkat dari kesamaan tujuan yaitu meningkatkan kesehatan umum masyarakat, Danone Indonesia bangga dan bersukur dapat menperluas kemitraan dengan MPKU Muhammadiyah dalam penyelenggaraan Edukasi Akbar Program Sekolah Sehat 2025, setelah sebelumnya bekerja sama dalam program Aku Suka Piringku dan Sekolah Sehat Generasi Maju. 

Danone Indonesia memiliki komitmen jangka panjang dalam mengatasi permasalahan gizi di Indonesia seperti stunting di mana salah satu penyebab kondisi ini adalah permasalahan pola makan yang tidak tepat menyebabkan banyak anak Indonesia mengalami anemia defisiensi besi.

Untuk itu, kata Astri, edukasi dalam program sekolah sehat menjadi sangat penting untuk membawa semangat dan pemahaman untuk pencegahan stunting dan anemia dimulai dari institusi pendidikan.

“Kami berharap, kemitraan ini dapat memperluas jangkauan edukasi kesehatan dan lingkungan, untuk menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan demi kesehatan diri dan lingkungan sekaligus menjadi langkah

dan investasi masa depan untuk generasi emas, sehat, unggul dan berkarakter,” kata Astri.

Dokter M Syafak Hanung menyatakan, aksi kolektif yang dilakukan berbagai pihak ter, masuk pemerintah, sektor swasta, organisasi keagamaan, serta institusi pendidikan, sangat penting untuk memastikan bahwa kasus stunting dapat ditangani dengan tepat.

Sebagai bagian dari upaya ini, lanjut Hanung, Muhammadiyah memiliki tanggungjawab untuk terus mendorong sekolah sehat, yang sejalan dengan visi Muhammadiyah dalam mencetak generasi cerdas, berakhlak mulia dan sehat secara holistik.

“Program seperti edukasi akbar sekolah sehat 2025 menjadi langkah strategis dalam mempercepat penanggulangan stunting dengan melibatkan langsung siswa, guru, dan orangtua dalam penerapan pola hidup sehat,” kata Hanung.

Pendekatan integratif dan komprehensif dalam upaya penurunan angka stunting, kata dia, menjadi kunci dalam menanggulangi dan mencegah stunting demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

Salah satu kajian literatur yang terbit di Journal of Teaching Physical Education in Elementary School menyatakan, edukasi gizi yang diberikan kepada guru dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam menilai status gizi siswa, sehingga deteksi dini dapat dilakukan dengan baik. 

“Diperlukan intervensi yang lebih komprehensif, selain edukasi gizi dalam pencegahan stunting di sekolah dasar. Karena itu, inisiatif dari Danone Indonesia dan MPKU Nuhammadiyah diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menekan angka stunting,” ujar Hanung. (TB)