Jatengpress.com, Wonogiri – Pemerintah Kabupaten Wonogiri bersama sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjukkan kepedulian dan kerjasama dalam mengatasi persoalan lingkungan hidup. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun sumur resapan di sejumlah desa di Wonogiri. Peresmian dilakukan di Desa Waleng, Kecamatan Girimarto, Wonogiri disaksikan Bupati Wonogiri dan jajaran petinggi BUMN terkait, Rabu (3/12).
Bupati Wonogiri Setyo mengatakan keberadaan sumur resapan itu memberikan dampak signifikan ketika telah terbangun. “Masyarakat kami ketersediaan airnya menjadi tinggi, tadi diilustrasikan tanaman buah ketika ada sumur resapan panennya lebih banyak,” katanya
Ada 95 resapan yang dibangun kolaborasi PJT I, Perum Perhutani, PT Angkasa Pura Indonesia, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, Cabang Dinas Kehutanan XI yang tersebar di 6 Desa di Kecamatan Girimarto. Setyo menyampaikan rasa terimakasih karena kolaborasi BUMN tersebut telah membuatkan sumur resapan di wilayahnya. Wonogiri selama ini dikenal sebagai daerah yang tandus, kering, dan kekurangan air bersih juga air irigasi. Stigma ini begitu melekat, karena sesuai fakta, dan juga tidak lepas dari kondisi bentang alam yang merupakan bagian dari Gunung Sewu.
“Sejumlah dam, embung, dan Bendungan Waduk Gajah Mungkur yang fenomenal dibangun sebagai sarana tatakelola air untuk kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi, tingginya sedimentasi menghadirkan permasalahan lanjutan, yaitu mengurangi usia pemanfaatan dari tiap bendungan,” lanjutnya.
DAS (Daerah Aliran Sungai) Keduwang merupakan penyumbang sedimentasi tertinggi di Waduk Gajah Mungkur, mencapai sekitar 33% dari total sedimentasi di waduk tersebut, menyebabkan pendangkalan yang signifikan, dan mempercepat penurunan kapasitas tampungan air waduk.
Perbaikan tata guna lahan, reboisasi di area tangkapan air dengan tanaman penahan erosi di hulu sungai, pembuatan sumur resapan, dan juga pembangunan embung dan dam, menjadi sangat diperlukan dan penting.
“Pembangunan sumur resapan disamping mengurangi limpasan air dan menurunkan potensi banjir, meningkatkan cadangan air tanah di musim kemarau, termasuk yang memberi suplai air bagi embung yang artinya memastikan sektor pertanian mendapatkan jaminan suplai air irigasi,” kata Setyo.
Kiranya program penghijauan dan pembangunan sumur resapan yang dilaksanakan di Kecamatan Girimarto, imbuh Setyo, memberi dampak yang luas dan bermanfaat dalam waktu yang lama atau berkelanjutan. Selanjutnya, warga masyarakat akan semakin meningkat kesadaran menjaga kelestarian alam. (Pm)





