Jatengpress.com, Kebumen – Badan Anggaran DPRD Kabupaten Kebumen memberikan catatan dan kesimpulan atas hasil pembahasan terhadap RAPBD Tahun Anggaran 2026. Sesuai dengan program unggulan bupati Cerdas dan Sehat Bareng Biyunge, yang dijabarkan salah satunya dengan meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat, dilakukan dengan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai di wilayah pinggiran serta dalam rangka meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat.
“Maka Badan Anggaran merekomendasikan adanya perubahan lokasi pembangunan puskesmas pembantu untuk dibangun di wilayah pinggiran, pegunungan, jauh dari fasilitas kesehatan dan merupakan wilayah perbatasan,” demikian disampaikan juru bicara Badan Anggaran Adhitya Whisnu Bayu Aji saat menyampaikan Laporan Hasil Pembahasan melalui forum Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Kebumen, Kamis (20/11/2025).
Pada rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Kebumen H Saman itu lebih jauh Aditya menjelaskan RAPBD Kebumen 2026 Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp 588.312.574.590, setelah eksekutif meminta penurunan target menjadi Rp 579.755.027.000. Dijelaskan, penurunan itu ada pada target pajak daerah yang berkurang sebanyak Rp 14.336.114.254.
Selain itu, Badan Anggaran meminta target pendapatan RSUD dr Soedirman yang semula sebesar Rp 125.211.847.000 dinaikkan sebesar Rp 4.000.000.000, sehingga pendapatan RSUD dr. Soedirman ditargetkan sebesar Rp 129.211.847.000.
Dengan penambahan target pendapatan di RSUD dr Soedirman maka total PAD bertambah menjadi Rp 4.000.000.000. Sementara pendapatan transfer ke daerah berkurang Rp 233.809.227.053, dibandingkan dengan proyeksi saat nota keuangan dan RAPBD yang diserahkan ke DPRD.
Menurut dia, pengurangan itu berdampak pada beberapa pos belanja yang harus dikurangi atau disesuaikan. Jumlah pendapatan transfer menjadi Rp 2.322.571.720.000. Berdasarkan hal itu disepakati jumlah pendapatan daerah tahun 2026 sebesar Rp 2.906.326.747.000. Kemudian, jumlah belanja daerah tahun 2026 sebanyak Rp 2.988.911.816.000, belanja operasional menurun dibandingkan pada saat penyerahan menjadi Rp 2.070.119.888.131.
Belanja paling banyak dialokasikan belanja pegawai. Adapun belanja modal Rp 292.087.505.908, menurun dibandingkan saat penyerahan. Belanja modal paling banyak dialokasikan untuk belanja modal jalan, jaringan dan irigasi.
Badan Anggaran juga meminta untuk mengoptimalkan pelayanan dan fasilitas di RSUD dr Soedirman maupun RSUD Prembun. Harapannya RSUD semakin meningkat, maju, tidak kalah bersaing dengan rumah sakit swasta dan memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.

Dalam kesempatan itu juga disampaikan laporan mengenai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu dan tenaga kerja lainnya, efisiensi dan efektivitas anggaran jaminan kesehatan dalam mewujudkan Universal health Coverage (UHC) maupun Bantuan Langsung Tunai Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) diberikan diberikan kepada buruh rokok.
Pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kebumen tahun 2026 penuh dinamika setelah adanya pengurangan dana transfer dari proyeksi yang sudah diperhitungkan.
Berdasarkan Surat Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan RI tertanggal 23 September 2025 tentang Penyampaian Rancangan Alokasi TKD TA 2026, penurunan dana transfer ini berdampak pada program dan kegiatan yang sudah direncanakan harus dikurangi atau disesuaikan anggarannya, termasuk anggaran untuk Sekretariat DPRD dan Pokok-Pokok Pikiran DPRD.
Juru Bicara Badan Anggaran DPRD Kebumen Aditya Wisnu Bayu Aji pada Rapat Paripurna DPRD Kebumen, Kamis (20/11/2025), melaporkan sesuai dengan hasil pembahasan Badan Anggaran dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kebumen, selain adanya kebijakan di tingkat pusat terkait pengurangan alokasi dana transfer ke daerah menyebabkan adanya pengurangan atau penyesuaian di beberapa pos anggaran. (*)



