Jatengpress.com, Purworejo – Masjid Tiban yang berada di Dusun Kauman, Desa Jenar Kidul, Kecamatan Purwodadi, merupakan salah satu masjid tertua di Kabupaten Purworejo. Namun masjid bersejarah/cagar budaya peninggalan Sunan Kalijaga ini, kondisinya memprihatinkan akibat bocor dan kotor seperti tak terawat.
Prihatin dengan kondisi tersebut, Kombes (purn) Hary Sanyoto, pensiunan Polri yang memiliki leluhur dari Desa Jenar Kidul, berupaya untuk membangun dan merehabilitasi Masjid Tiban yang dibangun sejak tahun 1.400-an itu.
Dia berupaya menggalang dana dari berbagai pihak untuk membangun dan merenovasi sarana prasarana (sarpras) masjid bersejarah tersebut. Semangat kepedulian dan sosial itu pun ditunjukkan oleh keluarga besar Corps Alumni Akademi Ilmu Pelayaran (CAAIP/PLAP/STIP) angkatan ke-XXIV tahun 1984.
Tak hanya itu, keluarga besar Kombes Hary, Kapolres Purworejo, AKBP Andry Agustiano, Dandim 0708 Letkol Inf Imam Purwoko hingga Bupati Yuli Hastuti pun bersedia mengulurkan tangan untuk perbaikan Masjid Tiban.
“Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian alumni pelaut terhadap masyarakat dan tempat ibadah di kampung halaman. Kami berharap dukungan dari rekan-rekan seangkatan maupun lintas angkatan untuk turut berpartisipasi. Kegiatan ini bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi juga wujud kebersamaan dan rasa syukur kita sebagai insan maritim yang pernah menempuh pendidikan di AIP/PLAP/STIP,” kata Kombes (Purn) Hary, Minggu (09/11/2025).
Adapun rencana pembangunan dan renovasi yang telah disusun meliputi:
- Pembangunan tambahan T4 sholat saat idul Fitri & Adha konstruksi baja ringan plus lantai keramik seluas 200 M² (daya tampung 150 orang) dgn estimasi biaya sekira Rp30 juta.
- Renovasi kolam basuh kaki tempat wudu luas sekitar 4 m² dengan estimasi biaya biaya Rp5 juta.
- Pengecatan ulang indoor masjid dan ruang imam masjid, pemasangan kaligrafi/gorden dengab estimasi biaya Rp6 juta.
- Pengecatan outdoor dan renovasi pagar masuk/keluar masjid dgn estimasi biaya Rp8 juta.
“Total dana yang dibutuhkan tahap pertama kurang lebih Rp49 juta. Kepada para alumni dan donatur yang ingin turut berkontribusi, bantuan dapat disalurkan melalui rekening saya,” kata Hary.
Dia melanjutkan, pekerjaan tahap dua meliputi, pembangunan kontruksi baja ringan seluas 500 m² di serambi kiri Masjid Tiban dengan dasar cor beton untuk ruang salat tambahan khusus jamaah Idulfitri dan Iduladha, estimasi niaya Rp15 juta. Juga pembangunan ruang zakat mal estimasi biaya Rp10 juta.
“Tahap ketiga, renovasi gapura dan pagar, pembuatan pagar makam para syuhada Masjid yang ada di belakang Masjid Tiban dengan biaya Rp25 juta. Kemudian penggantian atap bagian dalam serta cat ulang ruangan utama sekitar Rp10 juta,” ungkapnya.
Kemudian pembangunan kosntruksi baja ringan seluas 250 M2 untuk ruang zakat mall. Tahap ketiga pengerjaan renovasi gapura dan pagar keliling areal masjid & pembuatan pagar makam para syuhada Masjid Tiban, pergantian atap bagian dalam masjid yang bocor serta pengecatan ulang ruang utama.
“Total dana yang dibutuhkan untuk tahap kedua dan ketiga sekitar Rp60 juta. Kami percaya, dari tangan-tangan alumni pelaut yang pernah menempuh samudera luas, akan lahir pula ombak kebaikan yang membawa manfaat bagi masyarakat. Saya sangat bersyukur bisa berbuat amalan untuk Masjid Tiban. Kami juga menyampaikan terima kasih tak terhingga atas donasi dari para Hamba Allah yang peduli dengan membantu dana untuk perbaikan Masjid Tiban,” papar Hary.
PERIKSA SUSNO DUAJI
Sedikit mengenai Kombes (Purn) Hary Sanyoto, setelah lulus STIP jurusan teknik, dia kemudian berlayar ke Eropa dan Amerika. Menjadi pelaut selama dua tahun, Hary muda kemudian menerima panggilan dari Departemen (sekarang kementrian) Pertahanan dan Keamanan (Hankam) untuk mengikuti seleksi Sekolah Sumber Sarjana Polri. Saat itu, Polri masih berada di bawah Dephankam.
Lolos menjadi polisi tahun 1986, berbagai jabatan pernah diembannya. Mulai dari Kapolsek, Propam, Kapolres hingga terakhir menjabat sebagai Direktur Polairud Polda Lampung, Jambi dan Sulawesi Selatan hingga purnatugas pada 2019.
“Saat bertugas di Divpropam Polri sebagai Kabag Wabprop, saya pernah memeriksa Susno Duaji,” katanya.
WAKAF AMBULANS
Sementara itu, marbot Masjid Tiban, Bendot mengatakan, pembangunan dan rehab ini memang murni inisiatif Kombes (Purn) Hary Sanyoto. “Banyak perubahan di Masjid Tiban ini setelah ada Beliau. Sudah lama sekali masjid ini tidak direhab atau dibangun, padahal masjid ini bagian dari sejarah Agama Islam di Indonesia. Kami sebagai warga mengucapkan terima kasih atas upaya-upaya memakmurkan masjid ini,” ucap Bendot.
Warga sekitar, Bagong menambahkan, sebelumnya Hary juga telah memberikan wakaf berupa sebuah mobil ambulans kepada takmir Masjid Tiban. Hingga kini, ambulans itu masih sering dipergunakan oleh warga yang membutuhkan. (NING/han)






