Jatengpress.com, Magelang – Sejumlah warga yang rumahnya rusak akibat musibah beberapa waktu lalu menerima bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Kota Magelang.
Dipimpin Wali Kota Magelang Damar Prasetyono, bantuan diserahkan Selasa (25/11/2025). Bersama Damar, ada unsur BPBD, Baznas, PMI Kota Magelang, camat dan lurah setempat.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Magelang, Mahbub Yani Arfian, menyebutkan, bantuan pertama diberikan kepada Sunariyah, warga Karang Lor RT 01/RW 14, Kelurahan Rejowinangun Selatan, Kecamatan Magelang Selatan.
“Rumah Ibu Sunariyah rusak pada bagian atap akibat diterjang angin kencang dua pekan lalu,” jelas Mahbub.
Bantuan berasal dari Baznas Kota Magelang uang tunai Rp 2,5 juta dan dari PMI Kota Magelang Rp 2,5 juta.
Bantuan kedua diberikan kepada Miyati, warga Botton Kopen RT 06/RW 07, Kelurahan Magelang, Kecamatan Magelang Tengah, yang rumahnya terancam roboh karena pondasi rusak.
PMI Kota Magelang membantu 10 zak semen, dan Baznas membantu material bangunan senilai Rp1 juta. Untuk sementara bantuan dititipkan di kantor kelurahan setempat untuk disalurkan sesuai kebutuhan perbaikan.
Bantuan berikutnya senilai Rp 3 juta diserahkan kepada Abdulah, warga Sanden, Kelurahan Kramat Selatan.
“Semua bantuan berasal dari Baznas dan PMI yang juga berasal dari masyarakat,” jelas Mahbub.
Damar Prasetyono menyatakan penyerahan bantuan itu sebagai wujud kehadiran pemerintah dan kepedulian terhadap warga yang terdampak musibah.
“Ada sedikit bantuan untuk yang terkena musibah. Kemarin angin cukup kencang membuat sebagian atap rumah roboh. Kami sebagai pemerintah bergerak cepat menangani hal-hal seperti ini,” ujarnya.
Menurut Damar, seluruh unsur pemerintah, termasuk PMI dan Baznas, terus berkoordinasi untuk memastikan penanganan bencana dapat dilakukan secara tanggap dan tepat sasaran.
Saat itu, Damar mengajak masyarakat Kota Magelang untuk saling peduli, menjaga kebersihan, dan kerapian lingkungannya. Menurutnya, nilai-nilai tersebut menjadi modal utama untuk menjadikan Kota Magelang sebagai kota yang nyaman ditinggali dan menarik dikunjungi.
“Kalau ingin Kota Magelang ramai dan banyak dikunjungi, fasilitas harus baik, masyarakat ramah, lingkungannya bersih dan rapi. Pos kamling, kerja bakti, penataan lingkungan—semua harus dihidupkan kembali,” kata Damar. (TB)





