Jatengperss.com, Borobudur – Pelari asal Kenya, mendominasi podium di event Borobudur Marathon 2025. Untuk kategori Marathon (42 Km) dan Half Marathon (21 Km), untuk pelari putra maupun putri.
Marathon putra ada Ezra Kipchumba dengan catatan waktu 02:17;33.700, Alex Oliotiptip Koiro 02:17:43.620, Kiprop Tonui 02:18:01.363, Edwin Cheruiyot Soi 02:20:21.447, Amos Kipkemoi 02:21:24.860, Geoffrey Birgen 02:21;43.507, Jimnah Kuria Kariuki 02:23:55.423, James Cherutich 02:24:21.213.
Untuk putri ada Marharet Agai 02:43:55.463, Truphenia 02:43.55.543, Caroline Cheptonui 02.44:12.150, Kiprono Maureen 02:48:35.583, Lydia Naliaka 02:50;28.463, Ziporah Wanuru 02:53:57.093, Khishigsaikhan 02:54.43.370.
Di kategori ini, hanya Kalikidan Fentie dari Ethiopia yang menyusup di urutan 4 (02:46:22.023) di tengah kepungan para pelari Kenya.
Gambaran sama juga tercermin pada kategori Half Marathon. Hanya 2 nama pelari Indonesia yakni, Nefriana Ariance Ndaik dan Eva Desiana yang mampu menyodok di urutan 4 dan 5.
Direktur Bisnis Kelembagaan dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng, Ony Suharsono, mengatakan, perhelatan Borobudur Marathon tahun ini sudah lebih baik dari tahun kemarin.
“Dengan rute terlihat lebih sempurna. Di samping cuaca yang mendukung, juga pemandangan dan adanya dukungan warga di sepanjang jalur yang dilalui,” katanya.
Pernyataan senada diungkapkan oleh Adi Prinantyo, Wakil Pemred Harian Kompas, dalam konferensi pers usai acara.
Rute yang baru seperti yang disiapkan untuk kategori Half Marathon sudah steril di atas 95 persen. Masyarakat juga terlihat sudah paham apa yang mesti dilakuman untuk mendukung suksesnya event tahunan ini.
“Yang melegakan tidak banyak pelari yang cidera atau kolap. Sehingga tidak ada perlu dibawa ke rumah sakit. Tapi cukup ditangani di tenda medis,” ujar Adi.
Dia melihat, sebagian pelari sudah lebih dulu mempelajari rute yang baru. Wajar jika mereka lebih siap ketika berlaga di lomba sesungguhnya.
Sementara itu, Nofeldi Petingko tidak menyangka dirinya akan tampil menjadi Juara l Marathon Nasional. Prestasi ini mengulang yang diraihnya di ajang yang sama tahun lalu
Dia memang mempersiapkan diri cukup lama dan bersukur bisa menaklukkan rute yang baru. “Rute baru lebih baik dari tahun lalu. Tantangannya ada di kilometer 22 dan 30,” tuturnya.
Begitu halnya Dwi Tiansi Anggraini yang menjadi Juara 1 Marathon Nasional Female. Gadis ini pernah gagal di event tahun 2021, 2022 dan 2023. Tapi Juara 1 pada 2024.
Menghadapi Borobudur Marathon 2025, Dwi mempersiapkan diri sejak 5 bulan lalu, melalui latihan khusus. “Menahan emosi dan mencoba lebih santai. Dan alhamdulillah, kini terbayar,” ujarnya.
Sedangkan Fariq Radfan (17). Anak dari Malang, Jatim, ini dinobatkan sebagai Juara 1 Male Young Talent.
“Tentu saja saya senang dan bangga. Semoga tahun depan bisa lebih baik lagi,” kata remaja berkaca mata ini. (TB)





