Bupati Wonogiri  Beri Bantuan Kepada Para Relawan

Jatengpress.com, Wonogiri – Menghadapi datangnya musim penghujan dengan intensitas tinggi antara bulan November hingga bulan Januari 2026 yang akan dating, Pemerintah Kabupaten Wonogiri melaksanakan Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi, Selasa (25/11) di Alun-alun Giri Krida Bhakti Wonogiri.

Apel ini sebagai bentuk kewaspadaan menghadapi kebencanaan. Sekaligus menunjukkan bahwa  Pemerintah TNI-PORI, dunia usaha, akademisi, media, dan unsur masyarakat, bersatu dalam niat luhur untuk memberikan sumbangsih bagi keselamatan bersama. 

“Saya tekankan bahwa seluruh elemen masyarakat harus mampu menjadi subyek dalam setiap tindakan mitigasi bencana di wilayah masing-masing. Tentunya dengan dibekali dengan pengetahuan dan pemahaman yang sebaik-baiknya,” kata Wakil Bupati Wonogiri imron Rizkyarno, SH saat memimpin apel.

Masyarakat Wonogiri tinggal di wilayah dengan potensi kebencanaan yang cukup tinggi. Pemahaman masyarakat dalam menyikapi kebencanaan perlu terus ditingkatkan. Sehingga muncul kesadaran untuk mengurangi risiko bencana, yang terwujud dalam pengetahuan untuk mengatasi darurat bencana, menyelamatkan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat pada umumnya.

Langkah strategis yang juga harus dilakukan saat ini, yaitu melakukan inventarisasi terhadap potensi bencana di tiap wilayah di Wonogiri, terutama yang disebabkan oleh banjir dan tanah longsor.

Para Camat, relawan, dan seluruh unsur masyarakat diminta untuk selalu aktif mengawasi wilayah masing-masing dan melakukan pemetaan sebagai bentuk dari mitigasi bencana yang dilakukan. “Tata kelola air, penataan lingkungan perumahan dan pemukiman warga, harus senantiasa berorientasi pada tata guna air yang baik dan berwawasan pelestarian alam lingkungan dan hutan,” kata Wabup.

Rekap Data BPBD Kabupaten Wonogiri mencatat, hingga tanggal 22 November 2025, di seluruh wilayah Wonogiri, tercatat sejumlah kejadian berupa Angin Kencang (40 kejadian), Banjir (5 kejadian), Tanah Longsor (75 kejadian), Tanah Ambles (3 kejadian), Tanah Bergerak (2 kejadian), Erosi (11 kejadian), Kebakaran Lahan (6 kejadian), Tersambar Petir (1 Kejadian).

Nilai kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan diperkirakan mencapai Rp. 3,23 milyar. Di luar catatan tersebut, satu musibah kebakaran skala besar terjadi pada Pasar Kota Wonogiri tepatnya tanggal 6 Oktober 2025 yang lalu, yang memberikan dampak luas bagi perekonomian di Wonogiri. Langkah penanganan dan tindakan darurat telah dilaksanakan, semoga mampu menjadi solusi terbaik atas musibah yang terjadi.

Pada kesempatan tersebut juga diserahkan Santunan Jaminan Kecelakaan Kerja pada salah satu relawan yang tergabung dalam Relawan Desa Bulurejo Nguntoronadi, dan Relawan MDMC Wonogiri atas nama  Samsudin kepada ahli waris. Juga diserahkan penghargaan kepada pihak-pihak yang telah membantu penanganan musibah kebakaran Pasar Kota Wonogiri beberapa waktu lalu. (Pm)