Pemkab Wonogiri Siapkan Bantuan Untuk Para Pedagang Pasar Yang Kiosnya Terbakar

Jatengpress.com, Wonogiri – Pemerintah Kabupaten Wonogiri akan memberikan bantuan sosial kepada pedagang terdampak kebakaran di Pasar Kota Wonogiri untuk membantu mereka bangkit kembali. Penegasan ini diungkapkan Bupati Wonogiri Setyo Sukarno saat menggelar sarasehan dengan pedagang Pasar Kota Wonogiri di pendopo rumah dinas Bupati Wonogiri, Rabu (8/10).

Kebijakan ini diharapkan dapat sedikit meringankan beban para pedagang yang kehilangan tempat usaha dan modal akibat kebakaran.

Pemkab Wonogiri juga memastikan koordinasi terus berjalan agar proses relokasi dan pembangunan pasar darurat bisa segera terealisasi. Kegiatan ini juga mencerminkan respons cepat dan kolaborasi kuat antara Pemkab Wonogiri dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Wonogiri dalam menanggulangi dampak sosial-ekonomi pasca kebakaran Pasar Kota Wonogiri.

“Pedagang yang memiliki los atau kios di Pasar Kota Wonogiri yang terbakar akan mendapatkan bansos uang tunai senilai Rp1 juta. Bansos ini diberikan kepada pedagang yang sudah terdata sebagai penjual di pasar,” ungkap Setyo.

Namun, mekanisme penyalurannya akan disesuaikan agar lebih adil dan porposional. “Kompensasi Rp 1 juta akan kami hitung lagi. Ada yang punya 10 kios, ada yang cuma satu. Supaya adil, kemungkinan dihitung per kios. Dananya diambil dari belanja tidak terduga,” jelas Setyo.

Selain kompensasi, Pemkab juga menyiapkan pasar darurat lengkap dengan fasilitas listrik dan air. Lokasinya sementara ditempatkan di area luar Pasar Wonogiri yang masih memungkinkan untuk aktivitas jual beli. Namun, pedagang diminta siap pindah ketika lokasi itu nantinya dibangun untuk pasar sementara yang lebih tertata.

Bupati Setyo menegaskan tidak ada pungutan apapun dari pemerintah kepada pedagang terdampak kebakaran. Ia juga memperingatkan masyarakat agar tidak tergiur tawaran kapling lapak dari pihak-pihak tak bertanggung jawab.
“Tidak ada pengkaplingan. Kalau ada yang jual lapak Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta, itu bukan dari kami. Pemerintah tidak menarik sepeser pun. Kalau ada pihak kami yang pungli, akan langsung kami tindak tegas,” tegasnya.

Kebijakan ini diharapkan dapat sedikit meringankan beban para pedagang yang kehilangan tempat usaha dan modal akibat kebakaran. Pemkab Wonogiri juga memastikan koordinasi terus berjalan agar proses relokasi dan pembangunan pasar darurat bisa segera terealisasi.

Angka kerugian akibat kebakaran besar yang melanda Pasar Wonogi, imbuh Setyo, total mencapai Rp 81,5 miliar. Itu kerugian pedagang, belum termasuk kerusakan bangunan pasar yang terlalap api. Pemkab Wonogiri menetapkan status darurat dalam dua pekan usai kejadian kebakaran. Pihaknya akan membangun pasar darurat dan telah dibuat site plan-nya.(Pm)