Festival Geopark Gunungsewu 2025 Sedot Ribuan Pengunjung

Jatengpress.com, Wonogiri – Festival Geopark Gunungsewu 2025 berhasil menyedot ribuan pengunjung ) di Kawasan Museum Karst Wonogiri. Selain promosi pariwisata, festival tahunan ini merupakan wadah edukasi dan konservasi kawasan karst di Wonogiri. Kegiatan dimeriahkan dengan event sport and tourism. Yakni olahraga gowes bersama dan jalan sehat massal. Pemkab Wonogiri menggelar festival itu dengan semangat konservasi alam karst, edukasi masyarakat, sekaligus menumbuhkan ekonomi di kawasan karst. Harapannya, mampu menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan alam dengan aktivitas pariwisata dan olahraga.

Ribuan masyarakat itu, berdatangan dari wilayah selatan-selatan Pulau Jawa, utamanya di kawasan Pawonsari. Yakni Kabupaten Pacitan (Jatim), Kabupaten WoNogiri (Jateng) sebagai tuan rumah dan masyarakar dari Kabupaten Wonosari (Gunungkidul DIY Yogyakarta). Ikut hadir Bupati Setyo Sukarno bersama Waki Bupati Imron Rizkyarno, Asisten Sekda Teguh Setiyono, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Wonogiri, Haryanto, jajaran Forkopimcam Pracimantoro, para penggemar olahraga sepeda pancal dan para pecinta olahraga jalan sehat.

Event wisata geopark di bentang kawasan karst Gunung Sewu yang digelar pada Sabtu-Minggu (25–26/10), juga dimeriahkan dengan beragam seni tradisional. Yaitu pentas tari-tarian, kesenian reog dadak merak, dan tampilan gerak lagu yang diikuti oleh para pesenam aerobik. Bersamaan itu, juga dijajakan bermacam menu kuliner khas.

“Wonogiri mendapatkan kepercayaan untuk mengelola bentang kawasan karst (batuan kapur) Geopark Gunung Sewu dengan ragam pemanfaatannya. Yakni untuk kehidupan masyarakat, dengan memperhatikan regulasi sesuai peruntukannya. Khususnya mengenai pengaturan pembagian kawasan sesuai penentuan zona konservasi, edukasi dan ekonomi,” kata Bupati Setyo saat acara.

Setyo menyebut semuanya telah diatur dengan baik, batas-batas wilayah yang jelas, dengan harapan bahwa pemanfaatan kawasan karst untuk kehidupan manusia benar-benar dilakukan dengan cermat dan bijaksana. “Yang diperlukan adalah kepatuhan pada aturan, sehingga dalam memanfaatkan potensi alam untuk kehidupan, dapat berjalan sesuai aturan,” imbuhnya.

Menurut dia, setiap daerah di kawasan karst yang letaknya berdekatan dengan Wonogiri berlomba-lomba untuk memanfaatkan potensi alamnya dengan menyelenggarakan kegiatan wisata dengan berbagai bentuk kreativitas dan inovasi.(Pm)