Jatengpress.com, Purbalingga, Guna meningkatkan pembangunan Statistik sektoral Badan Pusat Statistik Kabupaten Purbalingga melakukan coaching clinic kepada 4 organisasi pemerintah daerah (OPD) terpilih yakni Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pencatatan Sipil dan Dinsosdalduk P3A.
Statisi Ahli Madya BPS Purbalingga, Gita Yudianingsih mengatakan coaching clinic ini merupakan hasil tindak lanjut dari koordinasi pada minggu lalu dengan Dinas Kominfo sebagai walidaya. BPS sebagai lembaga vertikal mempunyai kewenangan untuk melakukan pembinaan dan pendampingan terkait pembangunan statistik sektoral.
“Pembinaan secara luring ini merupakan kelanjutan pembinaan daring kepada 27 OPD yang telah dilakukan pada Juni-Juli kemarin. Pembinaan kali difokuskan kepada 4 OPD yang akan mengikuti evaluasi pelaksanaan statistik sektoral (EPSS) di tahun 2026. “kata Gita di sela-sela pembinaan di ruang rapat gedung A Setda Purbalingga, Rabu (26/8/2025)
Gita mengatakan kegiatan diikuti sekitar 20 orang yang masing-masing OPD menugaskan 3 personal petugas data. Materi yang akan diberikan terkait 5 domain EPSS, evaluasi EPSS tahun 2024 dan bukti dukung. Kemudian paparan masing-masing OPD terkait proses pengumpulan data di masing-masing dinas.
Kepala Bidang Infrastruktur TIK, Statistik dan Persandian pada Dinas Kominfo Purbalingga, Sapto Suhardiyo mengatakan pembinaan ini diharapkan EPSS ditahun mendatang dapat meningkat, baik dari aspek prinsip satu data, kualitas data, proses bisnis, kelembagaan dan statistik nasional. Selain itu juga dapat meningkatkan kualitas pelayanan publiik khusus data statistik sektoral.
Sapto juga menambahkan pelaksanaan statistik sektoral bukan hanya sekedar angka saja namun sebagai cermin hasil pembangunan. Sehingga diharapkan dalam membangun data ini diharapkan kejujuran, akurat, yang berpedoman pada prinsip-prinsip satu data, yang nantinya akan bermanfaat bagi masyarakat.
” Ditengah efesiensi anggaran, kami juga sangat berterima kasih kepada BPS sebagai penyelenggara kegiatan coaching clinic ini. Sehingga transfer knowledge bisa berjalan dengan lancar, ” pungkasnya. (***)
