Bawaslu Wonogiri Mengajar Nilai-Nilai Pemilu Demokratis & Bermartabat di SMK N Giritontro

Jatengpress.com, Wonogiri –  Pendidikan politik sejak dini menjadi kunci dalam mencetak generasi muda yang sadar akan hak dan tanggung jawabnya sebagai warga negara. Untuk itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Wonogiri terus menggencarkan program “Bawaslu Mengajar” sebagai bentuk edukasi demokrasi kepada pemilih pemula.

Rabu (30/7), Bawaslu Kabupaten Wonogiri menyambangi SMK Negeri 1 Giritontro dalam rangkaian kegiatan “Bawaslu Mengajar” dengan narasumber Slamet Mugiyono, koordinator divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawalu Wonogiri. Kegiatan ini diikuti antusias oleh siswa kelas XI yang pada Pemilu 2029 mendatang akan menjadi pemilih pemula.

Kegiatan dibuka dengan permainan interaktif guna melatih fokus siswa. Riuh tepuk tangan dan sorak sorai mewarnai suasana pembukaan, mencerminkan semangat dan keterlibatan siswa yang tinggi. Dalam penyampaian materinya, Slamet mengenalkan Bawaslu sebagai salah satu lembaga penyelenggara pemilu yang memiliki tugas pokok dalam hal pengawasan.

“Bawaslu hadir bukan hanya saat pemilu, tetapi juga menjalankan fungsi pengawasan secara berkelanjutan agar pemilu berjalan demokratis dan berintegritas,” ujar Mughi kepada para siswa.

Ia juga menjelaskan bahwa dalam sistem kepemiluan di Indonesia terdapat tiga lembaga utama, yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara teknis, Bawaslu sebagai pengawas, serta Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang berperan menegakkan kode etik penyelenggara pemilu.

Sebagai pemilih pemula, siswa dibekali pemahaman mengenai tiga ancaman utama terhadap demokrasi yang harus dihindari, yakni politik uang, hoaks dan ujaran kebencian, serta keberpihakan aparat negara.

“Politik uang adalah upaya manipulasi pilihan rakyat dengan imbalan materi. Ini merusak nilai demokrasi,” ungkap Riana, salah satu siswa yang menyampaikan pendapatnya saat diskusi berlangsung.

Mughi juga mengingatkan pentingnya menjaga netralitas, khususnya bagi profesi seperti ASN, TNI, Polri, perangkat desa, dan profesi lain yang diatur oleh undang-undang agar tetap netral dalam kontestasi politik.

Dalam kesempatan ini, Bawaslu Wonogiri juga mempromosikan Satuan Karya Pramuka (SAKA) Adhyasta Pemilu sebagai wadah bagi generasi muda untuk berpartisipasi dalam pengawasan pemilu.

“Kami mengajak adik-adik siswa untuk bergabung di SAKA Adhyasta Pemilu. Ini adalah ruang belajar dan kontribusi nyata dalam pengawasan partisipatif,” ajak Mughi di akhir sesi.

Di akhir sesi, Mughi selaku Anggota Bawaslu menyerahkan hibah buku – buku karya para anggota Bawaslu kepada Kepala Sekolah untuk memperkaya literasi di Perpustakaan Sekolah. (Pm)