Jatengpress.com, Wonogiri – Para guru yang tergabung dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Wonogiri diminta lebih profesional, efektif, dan adaptif dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks, serta mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan pendidikan. Hal ini ditegaskan Bupati Wonogiri Setyo Sukarno saat acara Penguatan Kapasitas Pengurus ( PKP) PGRI di Gedung PGRI,
Dunia pendidikan mengalami pasang surut seiring berbagai perubahan yang ada. Tahun ini, PGRI berusia 80 tahun, usia yang sama dengan usia NKRI. “Artinya, PGRI dan juga para guru benar-benar mengiringi setiap proses dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Satu catatan perjalanan sejarah, dimana para guru senantiasa mengiringi perjuangan dalam membangun bangsa. Hal ini menjadi bahan perenungan bagi guru sekalian, untuk bagaimana menempatkan peran dan fungsi guru sebagai Guru Bangsa, Guru yang berarti Gugu dan Tiru,” kata Setyo.

Banyak sekolah negeri yang kekurangan peserta didik di awal tahun ajaran baru, atau proses penerimaan peserta didik baru yang masih memunculkan beberapa persoalan. Diungkapkan juga minimnya APBD sehingga tidak mampu memelihara sarana publik. “Karena banyak sekolah yang jumlah muridnya hanya 30, maka kami akan lakukan regrouping,” tambahnya pada acara tersebut Rabu (30/7).
Selanjutnya, ada juga persoalan jumlah guru yang berkurang, seiring dengan banyaknya guru yang memasuki masa purna tugas. Tentu itu semua menjadi bahan pemikiran untuk kemudian mencari solusi terbaik, sehingga masyarakat tetap mendapatkan layanan pendidikan terbaik. “Terkait dengan keluhan guru yang mengajar di sekolah yang jauh dari rumah, kami akan melakukan penataan. Akan kami lakukan mutasi guru agar lebih dekat dengan tempat tinggal, agar guru nyaman bekerja, harmonis dengan keluarga. Sehingga dapat menjalankan tugas dengan baik,” tandas Setyo. (Pm)