ASN Dinkes Temanggung Hilang di Gunung Merbabu

Jatengpress.com,  Boyolali – Seorang pendaki asal Temanggung, Sugeng Parwoto (50) warga Dukuh Krajan, Rt 04/Rw 04, Kelurahan Tlogorejo, Kecamatan/Kabupaten Temanggung, hilang di Gunung Merbabu. Sugeng diketahui merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung. Sugeng melalukan pendakian seorang diri pada Jum’at (18/4/2025) sekitar pukul 20.00 WIB melalui jalur pendakian lama via Timboa yang sudah ditutup tepatnya di Dukuh Margomulyo Desa Ngadirojo, Kecamatan Gladaksari, Kabupaten Boyolali.

Informasi yang diperoleh Jatengpress di lokasi kejadian menyebutkan, Tim SAR Gabungan hingga Senin (21/4/2025) masih melakukan pencarian. Informasi awal hilangnya pendaki tersebut disampaikan oleh salah seorang relawan Rempala, Repno.

Kronologi hilangnya Sugeng, pada  Jumat 18 April 2025 , pukul 10.00 berangkat dari rumah, pamit dengan istri ke Gunung Merbabu Via Timboa.  Jumat 18 April 2025, pukul 12.00 Sugeng  memberi kabar lewat HP ke istri sedang sholat Jumat di sekitar Basecamp Timboa.  Jumat 18 April 2025, Pukul 20.00 Sugeng  memberi kabar kepada istrinya dengan HP  mulai naik ke gunung merbabu.

Sugeng naik sendirian dan di tengah perjalanan bertemu rombongan 6 orang (Belum di ketahui identitasnya). Sugeng  dan rombongan membuka camp/tempat beristirahat di Pos 5 gunung Merbabu jalur tTmboa dengan mendirikan tenda masing-masing. Kemudian pada  Sabtu pagi, 19 April 2025 salah satu dari 6 orang rombongan mengecek tenda Sugeng tetapi hanya menemukan tenda kosong, sepatu warna hijau tosca, dan jas hujan warna hijau. Enam orang rombongan tersebut segera mencari di sekitar pos 5 namun tidak ditemukan.  Rombongan tersebut berinisiatif melanjutkan perjalanan untuk menuju puncak sembari mencari Sugeng.  Sesampainya di puncak sugeng  masih belum diketemukan.  Segera 6 orang rombongan tersebut turun dan melaporkan kepada Relawan yang ada di basecamp Timboa.

 Relawan dari Basecamp Timboa membentuk tim pencarian dengan 10 personil dari Relawan Timboa, Seri, Gesang dan  2 orang rombongan yang jadi saksi.  Salah satu Relawan Timboa kemudian melaporkan hal tersebut ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali.

Relawan tersebut menyampaikan informasi ciri-ciri Sugeng, pendaki yang dicari. Berbadan kurus, berjenggot, kulit sawo matang, pakaian terakhir warna abu-abu, celana biru dongker, topi putih dan berjaket hitam.  Saat mendaki Sugeng membawa tas merk Erai warna merah, pisau satainles sarung kulit coklat ada nama ‘ Sugeng’, sepatu hijau toska, mantol hijau pupus, tenda warna merah kapasitas 2 orang, sleeping bag Erai warna hitam, membawa identitas lengkap, membawa motor plat merah, membawa HP Redmi 13, nisting, kompor gas, tracking pole 1 merk Eiger warna oranye hitam, Mtp, ayam, coklat, indomie rebus ayam bawang, roti sari gandum, susu zee sachet.

Saat ini keluarga Sugeng sudah  berada di lokasi Basecamp Timboa Gunung Merbabu. Motor Sugeng juga masih berada di Basecamp Timboa. Sementara enam  orang anggota rombongan saksi masih belum diketahui identitasnya karena 4 saksi sudah kembali pulang terlebih dahulu.  Dua  saksi masih ikut pencarian dan bergabung di Tim Pencarian Sru-1.

Kepala Pelaksana BPBD Boyolali, Suratno yang dikonfirmasi membenarkan atas kejadian hilangnya seorang pendaki asal Temanggung di Gunung Merbabu.

“Penyisiran Tim SAR Gabungan mulai dari Pos 1 hingga Pos 5 belum membuahkan hasil.  Kami mulai membentuk Posko Induk di Balai BC Timboa mulai Senin (21/4/2025)  pukul 20.00 WIB. Kami merencanakan operasi selama 3 hari kedepan. Personil yang terlibat saat ini sekitar 35 orang, dan pelaksanaan operasi sesuai rekomendasi Balai Taman Nasional Gunung Merbabu serta Basarnas,” kata Suratno. (*)