Jatengpress.com, Semarang – Peristiwa penembakan yang menewaskan Ilyas, seorang pengusaha rental mobil di rest area km 45 tol Tangerang Banten-Merak Jabar, mendapat perhatian dari rekan sesama profesi di Jateng dan DIY.
Kalangan pengusaha rental mobil di Jawa Tengah dan DIY, yang tergabung dalam Paguyuban Bravo Jateng-DIY, menyatakan keprihatinannya. Pasalnya, Ilyas saat itu menjalankan tugas profesi ingin meminta kembali dan mengamankan mobil miliknya, yang dibawa kabur oleh penyewa.
“Menyikapi kejadian tersebut, kami paguyuban pengusaha rental mobil Bravo Jateng-DIY berkumpul dan mengeluarkan sikap keprihatinan, sebagai wujud simpati dan empati yang menimpa teman seprofesi kami, Bapak Ilyas, pengusaha rental mobil yang menjadi korban penembakan di rest area km 45 jalan tol Tangerang-Merak,” kata Banan Syaiful, Humas Pengurus Pusat Bravo Jateng dan DIY, di acara doa bersama di Semarang, Rabu (8/1).
Hadir dalam pernyataan keprihatinan dan doa bersama tersebut, Ketua Pengurus Pusat Bravo Jateng-DIY Sugeng Hariyadi, Sekjen Korembi (Komunitas Rental Mobil Indonesia) Nasional Farchan Sa’di, serta ratusan anggota dari kedua asosiasi.
Selain doa bersama, para anggota paguyuban tersebut juga melakukan penggalangan dana untuk donasi kepada keluarga korban.
“Kami memberikan pernyataan sikap prihatin atas kejadian ini dan kami berbelasungkawa kepada korban meninggal dunia dan korban yang sedang dirawat di rumah sakit,” kata Banan.
Kalangan asosiasi pengusaha rental mobil selama ini memiliki jaringan kerjasama yang baik.
Ilyas yang merupakan pengusaha rental mobil di Tangerang merupakan anggota ARMI (Asosiasi Rental Mobil Indonesia) Jawa Barat.
Ilyas bersama anaknya, Agam serta sejumlah teman berusaha mengejar mobil miliknya yang disewa, dan dibawa lari oleh terduga pelaku. Sempat meminta bantuan ke aparat kepolisian setempat untuk melakukan pendampingan dalam mengejar mobil miliknya, namun permintaan tersebut tidak dikabulkan. Hingga Ilyas terus mengejar mobil miliknya hingga sampai di rest area KM 45 tol Tangerang-Merak.
Ilyas bersama seorang rekannya mengalami luka tembak yang dilepaskan oleh pelaku, oknum anggota TNI. Ilyas tewas, sedangkan temannya mengalami luka parah.
“Armi dan Bravo sudah bermitra sejak lama. Bravo dan ARMI saling membantu dan saling berkolaborasi, bravo ada apa-apa dibantu oleh ARMI. Kita dekat. Kami mendukung lebih TNI dan polri yang sedang melakukan penyidikan ini sampai tuntas. Dan kami meminta tersangka dihukum yang tegas,” ujar dia.
Dikatakan, ketika mengambil langkah pengejaran, korban sudah melapor terlebih dahulu ke asosiasi ARMI Jawa Barat.
“Jadi korban ini sudah melakukan SOP organisasi. Yaitu berkoordinasi dan melaporkan kepada jajaran asosiasi pengusaha rental mobil, jika mengalami suatu masalah,” kata Banan.
Sekjen Korembi (Komunitas Rental Mobil Indonesia) Nasional, Farchan Sa’di mengungkapkan Keprihatinannya atas peristiwa yang menjadikan pengusaha rental mobil sebagai korban kriminalitas.
“Kami prihatin atas kejadian di asosiasi rental mobil Indonesia yang mengakibatkan satu korban rekan kami meninggal dunia, dan sati korban lainnya masih kritis.
Tentu ini menjadi pelajaran bagi kita semua rental mobil untuk lebih hat-hati dalam mengambil tindakan dalam mengambil dan mengurus hak kita.
Ini juga menjadi lecutan bagi penegak hukum untuk lebih bisa berdampingan dengan kami, terkait kerjasama pengamanan unit dan lain sebagainya,” tutur Farchan.
Sebagai wujud solidaritas, para pengusaha rental mobil yang tergabung dalam Bravo dan Korembi juga mengadakan penggalangan dana untuk donasi kepada keluarga korban. Keseluruhan dana yang terkumpul mencapai Rp 18 juta.
Dikatakan Farchan, Bravo Jateng-DIY di bawah kepemimpinan Sugeng Hariyadi telah terbangun soliditas uang baik di antara anggota.
“Hal ini penting, di antaranya untuk mencegah tindak penyelewengan oleh oknum penyewa, sehingga kasus seperti di Tangerang tidak terjadi lagi. Selain itu juga memperkuat sinergitas dengan aparat keamanan, sehingga kejadian tersebut tidak terulang lagi,” ujar dia. (Cip)