Jatengpress.com, Purworejo – Peristiwa tragis menimpa seorang kakek berusia 70 tahun, Kadiyono, warga Dusun Ngemplak RT 01 RW 04, Desa Banyuasin Separe Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Ia ditemukan meninggal dunia dengan leher luka parah oleh isterinya.
Peristiwa ini terjadi di tempat cuci pakaian milik keluarganya, Rabu (01/01/2025) sekitar pukul 16.30 WIB. Saat ditemukan, korban dalam posisi telentang, kaki menekuk.
Sebuah golok ditemukan di dekat tangan kanan korban yang telapaknya posisi terbuka. Beredar rumor, Kadiyono mengakhiri hidupnya namun ada pula yang meneyebut korban dihabisi orang lain
Petugas mengevakuasi korban Kadiyono dari ruang cuci di rumahnya. (Foto: Jatengpress.com/Ist)
“Korban ditemukan di ruang cuci baju yang berukuran 3,1 x 2,4 meter di rumahnya. Lalu kami lakukan pendalaman, penyelidikan, kita lakukan olah TKP secara mendalam. Kami juga telah melakukan pemeriksaan saksi-saksi,” kata Kasat Reskrim Polres Purworejo, AKP Catur Agus Yudopraseno saat menunggu hasil otopsi di kamar jenazah RSUD Tjitrowardojo Purworejo, Kamis (02/01/2025).
Dalam menangani peristiwa ini, polisi juga menggunakan Scientific Crime Investigation (SCI) dan otopsi korban dengan menghadirkan Bidokkes Polda Jateng. SCI digunakan untuk mengungkap kasus-kasus yang terjadi dan ditangani oleh polisi.
“Penyelidik belum menentukan, belum menyimpulkan apakah bunuh diri atau kekerasan yang menyebabkan meninggal dunia. Barang bukti yang ditemukan adalah senjata tajam berbentuk golok sepanjang 46 cm di dekat korban. Petunjuk lainnya belum bisa kami sampaikan,” ungkap AKP Catur.
Secara kasat mata, terdapat luka di bagian leher korban. Namun untuk memastikan penyebab kematian, polisi masih menunggu hasil otopsi.
Kades Banyuasin Separe, Hadi Mustofa yang ikut menunggu proses otopsi menyampaikan kronologi berdasar cerita dari isteri korban.
“Kronologi pasti belum tahu, tapi berdasar keterangan dari isteri korban dan tetangga, sekitar pukul 16.00 WIB, korban pamit ke isteri untuk ke belakang. Sedangkan isterinya di depan sedang membersihkan bilah bambu untuk membuat besek. Karena lama tidak juga ke luar, isteri kemudian menggedor-gedor pintu ruang cuci namun tak ada jawaban,” kata Hadi.
Kemudian isteri korban memanggil keponakannya dan langsung mendorong pintu ruang cuci. Saat pintu terbuka, korban sudsh telentang bersimbah darah dengan posisi kaki menekuk. Ada golok di sebelah kanan, dekat tangan kanan korban.
“Sebenarnya sebulan yang lalu, korban pernah mengeluh ke saya tentang sakitnya. Almarhum bilang, kalau kumat (kambuh), sakitnya minta ampun. Almarhum ini mantan ketua RT, saat ini sedang menjalani terapi, sakit urat kejepit, tapi ada pula yang bilang pengapuran tulang. Kalau orangnya, pendiam, tidak banyak bicara,” papar Kades Hadi.
Kades dan warga lainnya menduga, korban sengaja mengakhiri hidupnya sendiri. Namun pihak warga dan keluarga juga masih menunggu hasil otopsi dari pihak kepolisian. NING.