Jatengpress.com, Semarang – Ratusan pelaku usaha dari berbagai jenis usaha di Jawa Tengah mengikuti kegiatan Pelatihan Melek Digital bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM), di Gedung Merah Putih, Kompleks Kantor Gubernur Jateng, Rabu (3/12/2025).
Pelatihan tersebut digelar Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jateng, bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jateng.
Pada kesempatan itu, Ketua Dekranasda Jateng, Nawal Arafah Yasin mengatakan, potensi produk UMKM di Jateng luar biasa. Pihaknya mendorong para pelaku usaha, untuk beradaptasi dengan tantangan dunia digital.
Dikatakan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), UMKM di Jateng dan DI Yogyakarta menjadi yang terbanyak di Indonesia, dengan jumlah mencapai 996.951 usaha atau 22,15 persen dari total UMKM nasional.
“Jawa Tengah memiliki produk yang sangat luar biasa. Sekarang kita berikan satu solusi tidak hanya pemasarannya konvensional, tetapi juga menggunakan digital,” ujar Nawal seusai membuka pelatihan.
Kegiatan pelatihan itu juga sejalan dengan program Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin, dalam pemberdayaan pelaku UMKM. Bahkan, UMKM adalah salah satu sektor penggerak ekonomi daerah.
Nawal mengungkapkan, Dekranasda Jateng tidak hanya memfasilitasi pelatihan, tetapi ikut memasarkan produk-produk UMKM supaya bisa naik kelas dan mampu bersaing dengan produk internasional.
“Harapannya dari pelatihan ini, semakin banyak IKM dan UKM yang bisa naik kelas, dengan dia juga bisa memasarkan secara digital yang tentunya cost-nya lebih murah,” beber istri Wakil Gubernur Jateng tersebut.
Menurut Nawal, pemasaran digital tidak sekadar mengunggah produk di media sosial. Dia menekankan, tiga kunci penting yang harus dikuasai pelaku usaha untuk menggaet pelanggan.
Pertama, yakni memperhatikan traffic. Pelaku usaha harus memiliki kreativitas dalam memasarkan produk di platform digital, agar dapat menjangkau audiens luas dan mendapatkan banyak kunjungan.
“Kedua, konversi, ini bagaimana dia diajarkan copywriting, dia membuat iklan, dan dia juga harus bisa memiliki teknik caranya closing. Sehingga, bukan hanya melihat saja, tapi konsumen juga beli,” imbuh Ketua TP PKK Jateng ini.
Ketiga, pelaku usaha juga harus menguasai teknik relationship, yakni menjaga dan membangun hubungan jangka panjang, dengan pelanggan melalui platform digital.
“Ketika sudah membeli, ini bagaimana supaya membuat pelanggan ini repeat order lagi, dan ini juga perlu dikuasai oleh UMKM yang mengikuti pelatihan pada hari ini,” ucap Nawal.
Sementara itu, Plt Sekretaris Diskominfo Provinsi Jateng, Moch Faizin mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi para pelaku UKM dan IKM, dalam pemanfaatan teknologi digital atau digitalisasi pemasaran produk.
Dia menekankan, di era digital saat ini, pelaku usaha yang hanya mengandalkan pemasaran konvensional akan tertinggal. Untuk itu, pelatihan melek digital ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi para peserta.
Terlebih, pada kegiatan ini, peserta tidak hanya dilatih secara teori saja. Melainkan juga diajarkan praktik langsung tentang pemanfaatan media sosial, seperti Instagram dan TikTok untuk menunjang kegiatan berusaha.
“Besar harapan kami pelatihan ini dapat memberikan maaftaan bagi para UKM dan IKM, sehingga dapat memaksimalkan pemanfaatan teknologi melalui gadget atau media sosial, dalam melakukan pemasaran produk secara digital,” harap Faizin.
Peserta pelatihan, Fika Dwi Hanani, mengaku tertarik dengan pelatihan melek digital tersebut. Dia berharap, materi yang didapatkan bisa dipraktikkan, supaya usaha katering dan jajanan yang sudah dia rintis kian berkembang.
“Pelatihan melek digital marketing ini sangat berpengaruh penting, untuk kita mempromosikan lebih luas produk-produk yang ditawarkan,” kata pelaku UMKM asal Kota Semarang. (*)







